Skandal Trump-Ukraina, Pelapor Kedua Tampil, Keprihatinan Mendesak Gedung ICIG

Hila Bame

Monday, 07-10-2019 | 11:03 am

MDN

Jakarta, Inako

Pengungkapan skandal Trump - Ukraina terus bergulir ke publik Amerika serikat,  akankah pemakzulan menjadi kenyataan?  Kini pelapor kedua tampil menguatkan pelapor pertama yang mensinyalir upaya Trump meminjam tangan kawan di luar negeri terkait lawan politik dalam negeri menjemput pemilu presiden 2020. 

Seorang pejabat intelijen kedua telah mendatangi badan pengawas komunitas intelijen dengan “informasi tangan pertama” yang mendukung pengaduan pelapor pertama terhadap tindakan Presiden Amerika Donald Trump atas Ukraina, demikian pernyataan kuasa hukum yang mewakili kedua pelapor itu hari Minggu (6/10) demikian dikutip inakoran.com dari VOA, senin (7/10/2019)

Pihak Trump tetap bersikeras tidak ada tekanan dalam pembicaraan telpon tanggal 25 Juli dengan Zelenskiy. Ia berulangkali menyebut bentuk pembicaraan telpon itu sebagai sesuatu yang ‘’sempurna,’’ dan menyerang para pengecamnya sebagai ‘’pengkhianat’’ dan menuduh sedang terjadinya upaya ‘’kudeta’’ untuk menyingkirkannya dari Gedung Putih.

Mark Zaid, yang mewakili kedua pelapor, mengatakan pelapor kedua tampil setelah inspektur jendral komunitas intelijen (ICIG) itu pada bulan Agustus lalu memulai penyelidikan soal apakah pengaduan itu kredibel atau tidak, dan apakah hal itu merupakan suatu “keprihatinan yang mendesak.” Pengaduan itu telah memicu penyelidikan pemakzulan Presiden Trump.

“Ini bukan pendekatan baru,” ujar Zaid kepada VOA. “Ini adalah bagian dari penyelidikan atas keprihatinan mendesak ICIG.’’

ICIG atau Inpector General of the Intelligence Community adalah badan dengan otorita luas yang mengawasi program, mempromosikan efesiensi, dan mendeteksi terjadinya penipuan, pemborosan dan salah kelola di seluruh badan pemerintah federal.

Pelapor pertama menyampaikan pengaduan terkait pembicaraan telepon tanggal 25 Juli lalu antara Presiden Amerika Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, di mana Trump meminta bantuan untuk menyelidiki pesaingnya dari Partai Demokrat, Joe Biden, dan putranya – Hunter.

TAG#AS

190231836

KOMENTAR