Soleman Ponto: Enzo Allie Tidak Cocok Untuk Jadi Taruna Akmil TNI

Jakarta, Inako
Mantan Kepala Bais Laksda Purn Soleman Ponto, mengatakan Enzo tidak cocok untuk jadi Taruna Akmil karena telah "terpengaruh" perkembangan ekstrim kanan yang sedang berkembang saat ini.
"Dengan demikian, menurut saya Enzo tidak cocok untuk jadi Taruna Akmil karena telah "terpengaruh" perkembangan ekstrim kanan yang sedang berkembang saat ini," kata Ponto, Minggu (11/8/19).
Tes masuk TNI, kata Ponto, janganlah dijadikan ajang coba-coba. Standar prosedur yang telah ada hendaknya dijalankan dengan sebaik-baiknya. Proses tes masuk TNI telah disusun sedemikian rupa dengan menganut asas "Zero Toleran". Tidak ada toleransi sama sekali bagi hal-hal yang dapat berkembang ke arah ekstrim.
Menurut Soleman Ponto, Analis Intelijen dan Keamanan Ridwan Habib, sebelumnya juga berpendapat bahwa Enzo dan ibunya diduga kuat telah terpapar populisme Islam, yang tengah menguat pasca Pilkada DKI 2016.
"Saya sependapat dengan Pak Ridwan, Enzo bukan penyusup, tapi bagi saya Enzo adalah orang yang telah berada di bawah pengaruh," ujar mantan Kepala Bais itu.
Sebagai pembanding, kata dia, seseorang bisa tidak lulus tes masuk hanya karena adik ibu atau adik bapak terpengaruh ekstrem kiri atau komunis. Apalagi kalau yang dinilai terpengaruh adalah orang tua, maka sudah pasti orang yang ikut tes itu tidak akan lulus.
Hal ini seharusnya berlaku bagi Enzo, apapun alasannya dia dan ibunya "telah terpengaruh" dan hal ini haram hukumnya bagi TNI. "Saya yakin sekali, ada calon lainnya tidak lolos karena "keterpengaruhannya" semua calon taruna yang akan dididik di kawah Candradimuka Magelang harus bebas dari "pengaruh" ekstrem kanan, kiri dan ekstrem lainnya. Mereka harus benar-benar bersih, sehingga mudah untuk membentuknya dan hasilnya akan baik," kata dia.
Ibaratnya makanan, kalau bahan yang akan dimasak itu sudah "cenderung asin" maka akan tidak enak kalau akan dijadikan manis. Karena itu bahannya harus betul betul tawar, tidak ada pengaruh dari asin atau dari manis
"Lalu, apakah hanya Enzo yang ngajinya hebat, agamanya bagus? Saya yakin masih ada juga calon lain yang ngajinya juga tidak kalah dengan Enzo," ucapnya.
Terkait kemampuan Enzo menguasai empat bahasa, Soleman Ponto berpendapat bahwa TNI dalam melaksanakan tugasnya "tidak memerlukan orang-orang yang dapat berbicara dengan empat bahasa", karena TNI dalam melaksanakan tugasnya hanya akan "bicara dengan peluru".
TAG#Enzo Alli, #Calon Akmil TNI, #Radikalisme
190215227
KOMENTAR