Sri Mulyani Sebut BPJS Kesehatan Berpusat Pada Customer di Era Revolusi Industri 4.0

Jakarta, Inako
Revolusi Industri 4.0 menjadi frasa yang semakin sering digaungkan belakangan. Tidak terkecuali di lingkungan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Terkait Revolusi Industri 4.0, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan kini mulai memanfaatkan data sampel guna kepentingan penelitian atau bahan pertimbangan kebijakan.
Diresmikan Senin (25/2/2019) kemarin, data sampel BPJS Kesehatan ini mewakili basis data kepesertaan dan jaminan pelayanan kesehatan sepanjang 2015-2016.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, di era Revolusi Industri 4.0, model bisnis yang berpusat pada customer sudah mulai dilakukan oleh BPJS Kesehatan.
Menurutnya, sekarang data menjadi penting, karena melalui data bisa terlihat pilihan-pilihan customer dan pola perilaku customer.
"Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dalam waktu kurang dari lima tahun mengalami kenaikan jumlah peserta, fasilitas dan rumah sakit. Ini membutuhkan sebuah network. Ada sistem yang mulai dibangun untuk mendeteksi," kata Sri Mulyani saat hadir dalam acara Peluncuran Data Sampel BPJS Kesehatan di kantor pusat BPJS Kesehatan, Jakarta, kemarin.
Dalam data sampel ini disajikan dengan 111 variabel yang bisa diolah. Lebih perinci data sampel terdiri atas 15 variabel kepesertaan, 23 variabel pelayanan kapitasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), 20 variabel pelayanan non-kapitasi FKTP, den 53 variabel pelayanan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) yang saling terhubung melalui variabel nomor kartu peserta.
Penyediaan data sampel ini, kata Sri Mulyani, merupakan bentuk perbaikan sistem BPJS Kesehatan yang sudah ada. Dia mengakui bahwa BPJS Kesehatan masih memerlukan perbaikan. Melalui data sampel ini juga BPJS bisa lebih transparan.
"Selama ini masyarakat buta atau BPJS dianggap black box," ujar Sri Mulyani.
TAG#BPJS Kesehatan, #Industri 4.0, #Perilaku Customer, #Sri Mulyani
198733135

KOMENTAR