Stunting Jadi Perhatian Serius Pemkab Halmahera Selatan

Binsar

Monday, 11-02-2019 | 06:00 am

MDN
Ilustrasi Anak-anak Stunting [ist]

Ternate, Inako –

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Selatan dan Maluku Utara (Malut) terus berusaha menurunkan angka stunting di daerah itu.

Dalam siaran pers, di Ternate, Sabtu, Bupati Halmahera Selatan, Bahrain Kasuba mengatakan, penanganan stunting menjadi tanggung jawab para pimpinan SKPD para Kepala Puskesmas.

Halmahera Selatan, kata bupati masuk daerah Locus Stunting se-kabupaten Halmahera Selatan serta yang mewakili Kepala Desa dari 20 Locus Stunting baik nasional maupun provinsi.

"Ini sudah menjadi tanggung jawab dan perhatian kita bersama karena stunting merupakan problema nasional dan menimpa banyak kabupaten/kota di Indonesia,” jelasnya.

Halmahera Selatan, kata Bahrain, masuk daerah yang terindikasi stunting dan mewakili Provinsi Malut daerah itu ditunjuk sebagai Locus Stunting atau daerah yang terindikasi stunting," jelasnya.

Locus Stunting, kata bupati, bukan suatu prestasi yang membanggakan tetapi harus menjadi perhatian serius bagi lintas sektor sehingga sangat penting terutama bagi beberapa dinas yang harus bersama-sama menangani masalah serius tersebut karena ini juga menyangkut gizi yang merupakan fondasi dari pendidikan, kesehatan dan ekonomi.

"Kalau masyarakat kita banyak yang stunting bagaimana kita bisa maju, kita harus memanfaatkan fasilitas negara dengan baik agar masyarakat sejahtera dan terhindar dari stunting," terangnya.

Dia berharap, kegiatan yang menjadi program pembangunan nasional termasuk stunting dapat menjadi perhatian semua lintas sektor baik pemerintah maupun locus-locus stunting yang telah dibentuk agar kita bisa memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat sehingga Halmahera Selatan lebih jaya kedepannya

Sementara itu, Kadis Kesehatan Kabupaten Halmahera Selatan, Ahmad Radjak melaporkan bahwa secara nasional 100 kabupaten/kota yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo harus melaksanakan penanggulangan stunting, dimana untuk Provinsi Malut hanya Kabupaten Halmahera Selatan dan pada 2019 akan bertambah satu yaitu di Kabupaten Sula.

"Secara kasus stunting Halmahera Selatan berada di urutan ketiga sedangkan secara absolut Halmahera Selatan berada dalam jumlah terbanyak karena jumlah penduduk yang juga terbesar diantara kabupaten lain di Provinsi Malut, olehnya itu secara nasional ditetapkan sebagai locus stunting penanggulangan di Malut adalah Halmahera Selatan," tambahnya.

KOMENTAR