Suara PPP di Sampang Lari ke PSI, Siapakah  yang Bermain?

Sifi Masdi

Monday, 04-03-2024 | 13:51 pm

MDN
Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi [ist]

 

Jakarta, Inakoran

Suara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Sampang, Pulau Madura, Jawa Timur, tiba-tiba pindah ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi, yang juga caleg petahana dari Dapil Jawa Timur XI, mengekspresikan keresahannya atas fenomena tersebut.

"Dapil saya menjadi korban. Suara saya pindah ke suara Anda (PSI), terutama di TPS Desa Pangereman, Kecamatan Ketapang, suara saya ada yang pindah ke PSI," ujar Baidowi yang akrab disapa Awiek, Minggu (3/3).

BACA JUGA: PPP: Maraknya Lonjakan Suara PSI Terjadi Secara Terstruktur dan Masif

Awiek menilai kebijakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait Sistem Rekapitulasi (Sirekap) perlu dikritisi. Menurutnya, jika terdapat perbedaan perhitungan antara Sirekap dan perhitungan manual, seharusnya perhitungan manual menjadi acuan sesuai ketentuan undang-undang.

"Rakyat berhak tahu dan mengaudit Sirekap ini. Makanya perlu dilakukan perbaikan-perbaikan," lanjutnya dengan tegas.

BACA JUGA: Suara PSI Melonjak, Presiden Jokowi: Tanyakan ke Partai

Awiek juga merasa aneh dengan naik-turunnya suara partai secara tiba-tiba dalam Sirekap KPU. Menyoroti perolehan suara PPP yang sempat tiba-tiba menurun dan partai lain yang melonjak, seperti PSI, membuatnya bertanya, "Makanya ini siapa yang bermain? Makanya saya bilang ke KPU jangan utak-atik. Yang kita khawatirkan ada oknum tertentu yang memanfaatkan situasi.”

Namun, Juru Bicara PSI, Sigit Widodo, melihat lonjakan suara partainya sebagai hal yang wajar. Menurutnya, suara dari daerah-daerah unggul baru tercatat masuk rekapitulasi.

BACA JUGA: Banyak Basis Suara Presiden Jokowi Belum Dihitung, PSI Yakin Bakal Lolos ke Senayan

"Kenaikan ini sesuatu yang wajar. Karena kami lihat beberapa suara dari daerah PSI mendapatkan suara cukup signifikan mulai masuk. Memang seharusnya seperti itu," ujar Sigit dalam kesempatan yang sama.

 


 

KOMENTAR