Sumsel Dilanda Kemarau, Produksi Karet Menurun

Palembang, Inako –
Dampak kemarau panjang tahun ini, mulai dirasakan sejumlah petani karet di sejumlah perkebunan karet di beberapa kabupaten di Sumatera Selatan. Produksi getah karet di sejumlah lahan perkebunan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, misalnya. Sejumlah petani karet di daerah itu mengeluh, lantaran produksi getah karet mengalami penurunan hingga 50 persen akibat musim kemarau panjang tahun ini.
"Hasil produksi karet semakin menurun karena pohon mengalami kekeringan akibat kemarau, sehingga getah yang dihasilkan dari menyadap cenderung lebih sedikit," kata petani karet di Desa Raman Agung, Kecamatan Buay Madang Timur, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur Abas di Martapura, Sabtu.
Dia mengungkapkan, sebelum musim kemarau melanda di wilayah itu produksi karet yang diperoleh dari lahan seluas satu hektare (Ha) dapat mencapai 100 Kg.
Namun sejak pergantian musim pancaroba, getah yang dihasilkan dari menyadap pohon karet di kebun milikinya itu hanya sekitar 50 kg getah bersih.
"Hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan biaya operasional. Belum lagi harga jualnya saat ini juga turun," kata Nopi petani karet lainnya.
Dia mengemukakan, harga jual karet ditingkat pengepul sejak sepekan terakhir mengalami penurunan Rp1.500 untuk setiap kilogramnya.
"Sebelumnya harga jual getah karet mingguan masih diangka Rp7.500 per kg, sekarang turun menjadi Rp6.000 per kg," kata dia.
Dengan menurunnya produksi serta anjloknya harga jual tersebut membuat pendapatan petani semakin terpuruk sehingga mereka enggan menyadap pohon karet.
"Bahkan, beberapa di antara kami lebih memilih bekerja sebagai buruh serabutan dari pada menyadap karet untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya pendidikan anak," ujar dia.
TAG#Kemarau Panjang, #Getah Karet, #Ogan Komelir Ulu Timur, #Sumsel
198742963
KOMENTAR