Tamir Pardo Bocorkan Kejahatan Mossad, Netanyahu Tersinggung

Inakoran

Wednesday, 06-06-2018 | 02:19 am

MDN
Perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu [ist]

Tel Aviv , Inako



Perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu tersinggung berat lantaran koleganya Tamir Pardo, mantan Kepala Mossad membocorkan sepak terjang dinas rahasia Israel, Mossad.

Menurut Tamir Pardo, badan intelijen Israel, Mossad, yang saat ini dipimpin Yossi Cohen, merupakan organisasi atau sindikat kejahatan dengan lisensi.

BACA JUGA: May Day, Ganjar Berikan Bantuan Sembako Kepada Pekerja Yang Di PHK Dan Dirumahkan


Komentar itu memicu ketersinggungan Benjamin Netanyahu. Pasalnya, Pardo merupakan bos Mossad pada tahun 2011. Komentarnya muncul dalam acara investigasi televisi "Uvda" yang disiarkan Kamis lalu.

Dalam wawancara itu, Pardo blak-blakan menyebut agen mata-mata yang pernah dia pimpin sebagai "sindikat kejahatan dengan lisensi".

Bukan hanya menyebut Mossad sebagai sindikat kejahatan, Padro juga mengaku kalau Benjamin pernah mencoba menyadap teleponnya pada saat dirinya memimpin lembaga itu.

Komengtar Padro sontak memicu kemarahan Netanyahu. Pasalnya, selama ini Netanyahu sangat memuji badan intelijen itu sebagai salah satu yang terbaik di dunia saat ini. Karena itu, ia tak terima dengan komentar Pardo.

"Mossad bukan sindikat kejahatan," kata Netanyahu pada rapat kabinet mingguan, yang dilansir Times of Israel, kemarin.

"Ini adalah organisasi yang mulia, melakukan pekerjaan yang diberkati, melawan terorisme dan kami semua memberi hormat," bela Netanyahu.

Dalam laporannya, "Uvda" mengatakan bahwa Netanyahu telah meminta kepala Shin Bet sebelumnya, Yoram Cohen, untuk menyadap komunikasi para pejabat pertahanan senior, termasuk Pardo dan Kepala Staf IDF Benny Gantz.

Menurut laporan tersebut, tidak ada bukti atau kekhawatiran khusus bahwa Gantz dan Pardo membocorkan rahasia negara. Namun, upaya penyadapan itu merupakan tindakan pencegahan oleh Netanyahu.

 

Mantan Kepala Mossad, Tamir Pardo [ist]

 

Cohen, lanjut laporan itu, menolak permintaan PM Netanyahu dengan mengatakan bahwa "Shin Bet tidak seharusnya menggunakan tindakan drastis seperti itu terhadap orang-orang yang memimpin militer dan Mossad".

Cohen sendiri telah merilis pernyataan resmi yang langka dan anehnya mengingkari tuduhan spesifik tersebut. "Saya biasanya tidak menyampaikan di media wacana profesional yang terjadi antara perdana menteri dan kepala Shin Bet," kata Cohen dalam pernyataannya.
 

KOMENTAR