Tantang AS, Dua Pesawat Militer Rusia Mendarat di Venezuela

Sifi Masdi

Tuesday, 26-03-2019 | 15:55 pm

MDN
Pesawat militer Rusia mendapat di Venezuela [ist]

Caracas, Inako

Dua pesawat militer Rusia yang dilaporkan mengangkut puluhan serdadu dan perlengkapan dalam jumlah besar mendarat di bandara utama Venezuela dekat Caracas, pada Sabtu (23/3).

Kedua pesawat tersebut, sebagaimana diberitakan kantor berita Rusia, Sputnik, dikirim ke Venezuela guna "memenuhi kontrak teknis militer".

Javier Mayorca, seorang wartawan Venezuela, menulis melalui Twitter bahwa dirinya melihat sekitar 100 serdadu dan 35 ton perlengkapan keluar dari kedua pesawat Rusia itu.

Laporan kedatangan dua pesawat tersebut mengemuka tiga bulan setelah Rusia dan Venezuela menggelar latihan militer gabungan.

Rusia telah lama menjadi sekutu Venezuela, yang diwujudkan dengan meminjamkan uang miliaran dollar AS serta menyokong industri minyak dan militer negara Amerika Selatan itu.

Rusia juga secara eksplisit menentang aksi Amerika Serikat dalam menerapkan rangkaian sanksi terhadap pemerintah Venezuela yang dipimpin Presiden Nicolas Maduro.

Pada Senin (25/3), Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, berbicara dengan Menlu Rusia, Sergei Lavrov, melalui telepon guna mendesak Moskow "menghentikan perilaku tidak membangun" di Venezuela.

"Menlu mengatakan kepada Menlu Rusia, Lavrov, bahwa Amerika Serikat dan negara-negara kawasan tidak akan berpangku tangan selagi Rusia menambah ketegangan di Venezuela," sebut keterangan resmi Deplu AS.

Apa yang dibawa dua pesawat Rusia?

Cuitan Javier Mayorca, seorang wartawan Venezuela, menyebut pesawat kargo Antonov-124 milik Angkatan Udara Rusia dan sebuah pesawat jet berukuran lebih kecil mendarat dekat Caracas pada Sabtu (23/3).

Menurutnya, Jenderal Rusia, Vasily Tonkoshkurov, memimpin pasukan saat mereka keluar dari pesawat.

Sebuah pesawat militer berbendera Rusia tampak di area parkir pesawat di bandara pada Minggu (24/3). Foto-foto pada media sosial juga menunjukkan sejumlah serdadu Rusia berkumpul di bandara.

Hubungan antara Moskow dan Caracas menguat selama beberapa bulan terakhir, justru ketika relasi antara AS dan Venezuela memburuk.

Pada Desember lalu, Rusia mengirim dua pesawat tempur ke Venezuela sebagai bagian dari latihan militer. Bertepatan dengan kedatangan pesawat Rusia, Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, menuduh Amerika Serikat sedang berencana membunuhnya dan menggulingkan pemerintahannya.

Maduro juga menuding pemimpin oposisi, Juan Guaido yang mendeklarasikan dirinya sebagai presiden sementara Venezuela pada Januari 2019 berupaya menggalang upaya kudeta dengan bantuan "imperialis AS".

Pihak Kremlin menebalkan tuduhan Maduro dengan menyebut Guaido berusaha "melakukan upaya ilegal untuk merebut kekuasaan" dengan sokongan AS. Ditambahkan oleh Kremlin, Rusia akan menempuh "semua cara yang diperlukan" untuk mendukung Maduro.


 

KOMENTAR