Tantangan Jangka Panjang Mengahdapi Perjalanan Udara

Jakarta, Inako
Pandemi telah menunjukkan bahwa ada cara baru untuk melakukan tugas sehari-hari.
Bekerja dari rumah menjadi hal biasa untuk banyak pekerjaan meja. Terbang ke konferensi dan rapat telah digantikan oleh Zoom di mana-mana.
Ketika kita benar-benar keluar dari terowongan panjang dan mengerikan yang disebut COVID-19, kita akan menemukan bahwa kita dapat menghabiskan lebih sedikit waktu untuk bepergian dan bepergian.
BACA JUGA:
Siap Jadi Andalan Belanja Online, Indohobi.id Hadirkan Marketplace & Komunitas Hobi
Meskipun beberapa tingkat rebound akan terjadi untuk industri penerbangan, Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA), asosiasi perdagangan untuk maskapai penerbangan, memperkirakan pada bulan Juni bahwa jika pembatasan terkait COVID-19 dipertahankan hingga akhir tahun, itu akan memakan waktu lain. empat tahun untuk lalu lintas penumpang kembali ke level 2019.
Sementara itu, KA kecepatan tinggi Singapura-Kuala Lumpur, jika dan ketika selesai, akan menjadi tahap pertama dalam jaringan KA kecepatan tinggi darat yang mencakup sebagian besar negara tetangga kita di ASEAN.
Jika pengalaman di Eropa Barat dan Asia Utara bersifat instruktif - bersama dengan gerakan mempermalukan penerbangan yang mendapatkan momentum di Eropa - maka kereta api berkecepatan tinggi dapat mengambil alih penerbangan jarak pendek intra-ASEAN di masa depan.
Mungkin ada baiknya SIA dan Bandara Changi memikirkan kembali tanggapan mereka terhadap tantangan jangka panjang ini selain memerangi dampak ekonomi COVID-19, termasuk bagaimana Bandara Changi Terminal 5 dan memiliki dua bandara sipil (Bandara Seletar menjadi yang lainnya) sesuai. .
Bisakah lahan yang saat ini dimiliki oleh Bandara Changi digunakan untuk membudidayakan bakau, untuk membangun pertahanan pantai dari erosi tanah dan kenaikan permukaan laut? Bisakah SIA lebih baik dilayani dengan fokus pada rute antarbenua, bahkan menyediakan tiket masuk ke rel kecepatan tinggi di masa depan?
SOLUSI HIJAU UNTUK SIA
Pada akhirnya, masih akan ada beberapa permintaan penerbangan, terutama penerbangan antarbenua dan jarak jauh, ketika pembatasan COVID-19 dilonggarkan.
Terbang, bagi banyak orang, masih mewakili kebebasan dari batas-batas dan pintu gerbang menuju pengalaman dan peluang baru. Penerbangan ke mana-mana juga merupakan pengalaman yang diinginkan beberapa orang, dan mungkin akan menggunakan pesawat yang akan diterbangkan untuk tujuan pemeliharaan.
Tetapi biaya lingkungan dari penerbangan ke mana-mana masih lebih besar daripada biaya perjalanan udara secara keseluruhan. Harus ada solusi ramah lingkungan jangka panjang ketika bisnis SIA bangkit kembali.
TAG#SIA, #SINGAPURA
200915943
KOMENTAR