Tersangka Hoax 7 Kontainer Surat Suara Tercoblos Diduga Ketua Kornas Prabowo

Sifi Masdi

Thursday, 10-01-2019 | 10:48 am

MDN
BBP (baju orange) ditetapkan sebagai tersangka pembuat hoaks 7 kontainer surat surat tercoblos [ist]

Jakarta, Inako

Teka-teki siapa yang membuat hoaks tujuh kontainer surat suara tercoblos sudah mulai terungkap. Polisi berhasil menangkap seorang pria yang diduga sebagai pembuat hoaks. Pria tersebut diduga adalah Ketua Dewan Koalisi Relawan Nasional (Kornas) Prabowo.

Informasi yang diterima, pria yang ditangkap bernama Bagus Bawana Putra (BBP). Dia adalah Ketua Dewan Koalisi Relawan Nasional (Kornas) Prabowo. Namun kelompok relawan itu disebut tak terdaftar di Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi. Kembali ke Bagus, dia diduga pembuat pesan suara yang berisi informasi adanya tujuh kontainer surat suara yang sudah tercoblos.

Polisi belum mau mengungkap jelas identitas tersangka pembuat hoax tujuh kontainer surat suara tercoblos yang telah ditangkap. Namun memang disebut inisialnya 'B'.

"B sudah ditetapkan sebagai tersangka. Diduga (yang) pertama kali menyebarkan," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (8/1/2019).

Dedi menuturkan B diamankan pada Senin (7/1) di Bekasi. Keterangan B akan didalami.

"Akan didalami keterangan tersangka tersebut dan dikaitkan dengan alat bukti, baru dikonstruksikan peran apakah dia buzzer murni apakah dia kreator, itu tergantung pemeriksaan," jelas Dedi.

Dedi menerangkan penyidik juga akan menelusuri siapa aktor intelektual di balik hoax ini. "Tim ini akan menuntaskan semaksimal mungkin," tutup dia. 

Menanggapi penangkapan BBP itu, tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin menyatakan, hoaks terkait tujuh kontainer surat suara tercoblos benar-benar dirancang secara sistematis.

Pria yang sedang berbicara (paling kiri) mirip dengan BBP [facebook]

 

Meski tak berkaitan langsung dengan tim pemenangan kompetitor, keterkaitan BBP sebagai Ketua Dewan Koalisi Relawan Nasional Prabowo Presiden dianggap menunjukkan bahwa hoaks sengaja dibuat untuk mendelegitimasi KPU dan pasangan petahana.

"Akhirnya terbukti bahwa siapa yang pertama kali membuat bahan hoaks dan itu pertama kali dari pendukung 02. Ini yang kami katakan ada framing seakan-akan KPU itu mau didelegitimasi kemudian seakan-akan bahwa (pasangan) 01 dianggap bekerja sama dengan KPU dan KPU menguntungkan 01. Itu framing yang dibangun," kata Juru Bicara TKN Arya Sinulingga saat dikonfirmasi, Rabu (9/1/2019).

Arya mengatakan, terungkapnya kasus ini menguatkan indikasi bahwa tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tengah membangun opini untuk menyudutkan KPU. Tujuannya, terang-benderang, apabila hasil Pemilu nanti dimenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin maka bakal dibuat cerita terjadi kecurangan dan keberpihakan oleh penyelenggara Pemilu. "Maka sudah mem-framing sejak awal itu kerjaannya KPU sama (pasangan) 01," kata dia.

Di kesempatan terpisah, Wakil Sekretaris TKN Raja Juli Antoni mengungkapkan kasus hoaks surat suara ini harus diusut secara tuntas.

"Kami serahkan kepada institusi polisi, dinvestigasi sedemikian rupa supaya ada efek jera. Jadi selama ini kan tampaknya itu yang masih belum tampil sehingga orang masih berani berulang kali atau kelompok lain mencoba memancing di air keruh," kata Antoni di kantor DPP PSI, Jakarta. 

Sementara kubu Prabowo mengungkapkan hal yang sebaliknya.  Jubir BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, mengatakan bahwa nama Bagus tidak ada dalam struktur tim pemenangan. Karena itu, ia mendukung langkah polisi menuntaskan kasus hoaks tersebut.

"Saya sudah cek ke direktorat relawan Prabowo-Sandi, tidak ada yang namanya Bagus. (Kornas) tidak terdaftar dalam inventori relawan. Kami nggak tahu siapa beliau," ujar Andre saat dihubungi.

"Kita mendukung sepenuhnya langkah kepolisian. Tapi yang jelas, Bagus bukan anggota BPN Prabowo-Sandi," imbuhnya.


 

 

KOMENTAR