Terumbu Karang Rusak, Nelayan Aceh Barat Melarat

Inakoran

Wednesday, 07-03-2018 | 03:13 am

MDN
Kondisi terumbu karang yang rusak, tertutupi pasir

Blangpidie, Inako –



Rusaknya terumbu karang di alam bawah laut Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), ternyata menimbulkan kecemasan tersendiri bagi para nelayan di daerah itu.

Pasalnya, keadaan itu membuat ikan susah hidup di lokasi itu, sehingga hasil tangkapan mereka semakin rendah, dan pada akhirnya tentu akan membuat kehidupan ekonomi mereka semakin melarat.

Darwis Ibrahim, seorang nelayan di Pusat Pelelangan Ikan (PPI), Ujong Serangga, Kecamatan Susoh itu mengatakan, nelayan kecil berperahu mesin robin terpaksa tiap hari harus berlayar hingga mencapai 10 mil demi untuk mendapatkan ikan di laut.

"Kalau dekat-dekat sini nelayan tidak mendapatkan ikan lagi. Sekarang ikan sudah berkurang dekat pantai. Penyebabnya terumbu karang sudah banyak yang rusak akibat maraknya aktifitas penangkapan ikan yang dilakukan oleh nelayan Thailand 20 tahun silam," ungkapnya.

Ia menyatakan, 20 tahun lalu, aktifitas penangkapan ikan dengan menggunakan bom cukup marak terjadi di perairan laut Abdya. Pelakunya rata-rata nelayan yang berasal dari luar negeri yang sengaja mencuri ikan dengan cara merusak terumbu karang di alam bawah laut.

Rusaknya terumbu karang di alam bawah laut Abdya bukan saja disebabkan oleh orang asing, tetapi juga ulah masyarakat sendiri yang menangkap ikan dengan menggunakan trawl (pukat harimau), termasuk para penyelam yang menangkap udang lobster dengan kimia potasium.

 

KOMENTAR