The Fed Tetap Ngotot Naikkan Suku Bunga, Meski Dikritik Presiden Trump

Sifi Masdi

Thursday, 18-10-2018 | 10:56 am

MDN
Gubernur The Fed Jerome Powell [ist]
Pengetatan kebijakan dinilai dapat mengendalikan inflasi sehingga tidak melebihi target sekaligus untuk mengatasi risiko yang ditimbulkan oleh ketidakseimbangan keuangan yang signifikan.

 

Washington, Inako

Presiden Donald Trump berulang kali mengeluhkan keputusan bank sentral Amerika Serikat untuk menaikkan suku bunga. Namun, hal tersebut tidak memberikan dampak pada kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh The Fed selama ini.

Berdasarkan risalah yang dipublikasikan pada Rabu, 17/10/2018) waktu setempat mengenai hasil pertemuan bank sentral pada September lalu, pejabat bank sentral menyatakan akan secara bertahap tetap menaikkan suku bunga mereka, Fed Fund Rate (FFR).

Sebab, kebijakan tersebut dinilai sebagai formula terbaik untuk menjaga ekonomi supaya stabil. Hasil dari Federal Open Market Committee pada tanggal 25 hingga 26 September lalu menunjukkan kepercayaan diri The Fed terhadap prospek pertumbuhan ekonomi ke depan. Sekaligus keraguan mengenai dampak dari penerapan tarif terhadap masa depan perekonomian AS.

Dikutip dari CNBC, Kamis (18/10/2018), pada pertemuan tersebut, komite memutuskan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis points (bps), dengan anggota komite yang memberikan indikasi peningkatan kembali di masa yang akan datang.

Peningkatan suku bunga tersebut membuat target suku bunga overnight berada pada kisaran 2 persen hingga 2,5 persen.

"Berkaitan dengan prospek kebijakan moneter di luar pertemuan ini, para anggota umumnya mengantisipasi peningkatan bertahap dalam kisaran target untuk Fed Fund Rate kemungkinan besar akan konsisten dengan ekspansi ekonomi yang berkelanjutan, kondisi pasar tenaga kerja yang kuat, dan inflasi mendekati 2 persen dalam jangka menengah," ujar risalah tersebut.

Para pembuat kebijakan pun mendiskusikan mengenai bagaimana langkah ke depan yang akan diambil. Para anggota komite pun menyatakan adanya kemungkinan di mana The Fed bahkan harus bergerak melebihi normalisasi suku bunga kebijakan dan mengambil kebijakan-kebjakan yang lebih ketat.

Pengetatan kebijakan dinilai dapat mengendalikan inflasi sehingga tidak melebihi target sekaligus untuk mengatasi risiko yang ditimbulkan oleh ketidakseimbangan keuangan yang signifikan.

Keputusan The Fed untuk kembali menaikkan suku bunga pun meningkatkan ketegangan antara bank sentral dengan Presiden AS Donald Trump. Dalam beberapa wawancara terakhirnya, Trump secara gamblang mengkritisi kebijakan The Fed. Dirinya secara terbuka mengritisi Pimpinan The Fed Jerome Powell dan mengatakan bunga yang lebih tinggi sebagai ancaman bagi perbaikan ekonomi.

 

 

Baca juga :


 

 

 

KOMENTAR