Tiga Hal yang Akan Dilakukan Ganjar-Mahfud Agar Sistem di Indonesia Bisa Dipercaya Pemodal Asing

Jakarta, Inakoran.com
Topik penanaman modal asing menjadi salah satu poin yang dibicarakan oleh Ganjar Pranowo dalam Dialog Apindo Capres 2024 yang digelar pada Senin (11/12/2023).
Awalnya, Gita Wirjawan, moderator diskusi tersebut membandingkan jumlah modal luar negeri yang masuk ke Indonesia dengan yang masuk ke Singapura.
BACA JUGA: Ganjar Tegaskan Pertumbuhan Ekonomi 7% Syarat Indonesia menjadi Negara Maju Tahun 2045
“Secara abslout, pada tahun 2021, Singapura bisa mendatangkan 105 miliar dolar, sementara Indonesia hanya 30 miliar dolar,” ujar Gita.
Mantan menteri perdagangan itu menilai pemodal asing masuk ke negara tertentu bukan karena faktor ideologi, geografis, sumber daya manusia (SDM) atau sumber daya alam (SDA) melainkan karena adanya sistem yang bisa dipercaya di negara tersebut.
Gita pun bertanya kepada Ganjar terkait komitmennya terhadap kepastian hukum agar sistem di Indonesia bisa dipercaya oleh pemodal dari seluruh dunia.
Menanggapi Gita, Ganjar menyebut pihaknya akan melakukan tiga terobosan.
Pertama, memastikan regulasi yang benar dan regulasi itu disusun atas partisipasi masyarakat.
“Yang pertama adalah memastikan regulasinya benar dan itu disusun karena partisipasi. Ada rasa yang diungkapkan masyarakat.
Kedua, sistem kelembagaan yang kalau masih memiliki kekurangan akan diperbaiki.
Ketiga, mencari aktor yang kredibel untuk mengisi jabatan tertentu.
“Mencari aktor yang bisa duduk di dalam jabatan untuk membawa amanah yang luar biasa kredibel,” tegas Ganjar.
Aktor yang kredibel punya integritas dan profesionalisme serta bisa memenuhi target.
“Dia orang yang punya integritas. Disogok, dia nolak bukan justeru mengkreasi sogokkan. Dia professional, mengerti akan fungsinya, bukan orang yang tiba-tiba dipungut karena jatah.”
TAG#Ganjar, #Mahfud, #Ganjar-Mahfud, #Modal Asing, #Kepastian Hukum, #Tuanku Rakyat
190216448
KOMENTAR