Pemilih Bimbang Meningkat, Debat Capres-Cawapres Kian Krusial

Timoteus Duang

Monday, 11-12-2023 | 16:22 pm

MDN
Anggota Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini

 

JAKARTA, INAKORAN.COM

Survei terbaru Litbang Kompas menunjukkan tingginya jumlah pemilih bimbang pada Pilpres 2024 mendatang. Tidak kurang dari 28,7 persen responden belum tentukan pilihan.

 

Anggota Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini menyebut situasi ini bisa menjadi peluang bagi tiga paslon menguatkan gagasan yang akan dituangkan melalui debat Pilpres.

“Debat paslon bisa jadi medium untuk menggugah para pemilih bimbang ini,” ungkap Titi dikutip Senin (11/12/2023).

“Mereka biasanya bimbang karena punya pertimbangan yang lebih matang dalam menentukan pilihan. Kebimbangan pemilih dipengaruhi oleh ketidakyakinan atas perbedaan gagasan antarpasangan yang berkompetisi.”

Baca juga: Rieke Diah Pitaloka: Rakyat Tak Boleh Tergiur Janji Makan Gratis, Karena di Luar Nalar

Menurut Titi, ketiga paslon perlu menuangkan gagasan, khususnya melalui tawaran program yang dianggap logis dan layak untuk diemplementasikan.

Pada Pilpres 2024, pemilih lebih bingung jika dibandingkan dengan Pilpres 2019. Pasalnya saat ini ada tiga paslon yang bertarung.

Kebimbangan ini juga dipengaruhi oleh pendeknya masa kampanye dan semakin dinamisnya pergerakan bandul politik.

Baca juga: KontraS Rekomendasikan Tiga Isu Ini untuk Dibahas dalam Debat Capres-Cawapres

“Jadi, penetrasi pilihan (Pilpres 2019) lebih fokus dibanding Pilpres 2024 yang diikuti tiga pasangan calon,” ungkap Titi.

Titi menganjurkan agar para pemilih benar-benar memanfaatkan debat ini sebagai sarana untuk menilai visi, misi, dan pandangan para kandidat.

“Pemilih dengan hanya satu suara yang dimilikinya mesti menggunakannya secara optimal, di mana pilihan tersebut dibuat berdasar pertimbangan berbasis gagasan, bukan karena sekadar pengaruh gimik dan politik menghibur semata,” ungkapnya.

 

KOMENTAR