Tim Densus 88 Berhasil Bekuk Tiga Terduga Teroris Di Serang Banten

Wednesday, 29-04-2020 | 23:18 pm

MDN

Jakarta,Inako

 

Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri berhasil menangkap tiga terduga teroris di Kampung Jalumprit, RT 04 RW 01, Desa Waringin Kurung, Kecamatan Waringin Kurung, Kabupaten Serang, Banten yang merupakan sebuah kios ikan hias sederhana. Mereka ditangkap siang tadi sekitar pukul 11.00 WIB.

Penangkapan itu dibenarkan Kapolres Serang Kota, AKBP Edhi Cahyono.

BACA JUGA: Korea Utara 'bingung' setelah laporan berita palsu mengklaim Kim Jong Un sudah mati

BACA JUGA: Penampilan Sangat Agamis, Teroris Berinisal P di Sleman Mengecoh Tetangga

 

"Benar iya, ada kegiatan Densus 88 Anti Teror. Kegiatan kita hanya pengamanan saja," kata Edhi di lokasi kejadian, Senin (27/4).

"Ketiganya yakni (inisial) HS,AM dan CM kini berada dibawah kendali Densus 88 untuk dilakukan pengembangan lebih lanjut,"Kombes Pol Asep Adisaputra di Kantor Bareskrim Polri,Jakarta,Selasa (28/04/20).

Menurut dia, penangkapan ketiganya merupakan pengembangan kasus dari penangkapan terduga teroris di Sidoarjo dan Surabaya,Jawa Timur,beberapa hari sebelumnya.

Pantauan di lokasi, sejumlah barang bukti disita oleh tim Densus 88 seperti dua laptop,dua flashdisk, hardisk,tiga samurai, dua golok,tiga pisau,tiga busur dan  anak panah hingga senjata api laras panjang.

Lanjut,diamankan juga sebuah buku berjudul Imam Samudra dan double stick.

Pada Minggu (26/04) pagi, Tim Densus 88 menangkap satu terduga teroris berinisial MH di Perumahan Bumi Sedati Indah, Sidoarjo, Jawa Timur. MH adalah seorang karyawan swasta. belum diketahui keterlibatan MH dengan jaringan teroris tertentu.

Dari tangan MH, tim menyita sejumlah barang bukti seperti notebook,empat ponsel, buku catatan dan beberapa buku mengenai jihad.

Sementara tiga hari sebelumnya, yakni pada Kamis (23/04), Densus 88 juga menangkap Jhr alias AH disebuah kantor ekspedisi pengiriman barang di Sidotopo, Surabaya, Jawa Timur.

Dalam Penangkapan Jhr, Densus 88 menyita barang bukti berupa dua pucuk pistol jenis FN, satu senjata laras panjang beserta ratusan amunisi.

Kepala Desa (Kades) Waringin Kurung Harun mengatakan ketiga terduga teroris yang ditangkap masih berstatus satu keluarga. Warga sekitar mengenal mereka sebagai pribadi terbuka dan bersosialisasi.

"Warga asli sini. Sama anak istrinya. Anaknya banyak. Satu keluarga. Kalau yang ini keterangan dari warga sangat berbaur sekali," ungkap Harun.

Camat Waringin Kurung, Nanang Supriatna menambahkan kakak dari para terduga, yakni H kenal baik dengan Imam Samudera, mantan teroris yang melakukan sejumlah pengeboman di Indonesia, termasuk bom Bali pada 2002 silam.

"(Yang ditangkap) Masih saudaranya Ustaz H. Warga mah sudah mengira. Dia ustadz H pernah kesangkut sama Imam Samudra," ucapnya.

Dia mengatakan ketiga pelaku memang berstatus kakak beradik. Mereka ada yang berjualan sayur mayur, isi ulang air galon, dan ikan hias di rumahnya. Pihak kecamatan mengklaim telah mengawasi keluarga tersebut sejak peristiwa penangkapan Imam Samudera.

"Jadi dalam pengawasan kita, nah ini adik-adiknya," kata Nanang.

Nanang juga menduga kalau ketiga terduga teroris yang ditangkap, masih ada sangkut pautnya dengan penangkapan terorisme di Surabaya pada pekan lalu. Sebelumnya Densus 88 Anti Teror menangkap terduga terorisme di Surabaya, berinisial JHR alias AH, pada Kamis 23 April 2020.

JHR alias AH diduga terpapar radikalisme dan terorisme di dalam Lapas Madura karena sering berinteraksi dengan seorang tokoh JAD (Jamaah Ansharut Daulah). Hingga akhirnya bergabung dengan jaringan JAD Jawa Timur (Jatim).

"Katanya ini pendalaman dari Surabaya. Masih saudaranya keluarga Ustaz H," jelasnya.

 

KOMENTAR