Tingkatkan Imunitas Anak, Orangtua Harus Melakukan Hal Ini

Binsar

Thursday, 30-01-2020 | 12:00 pm

MDN
Ilustrasi [ist]

Inakoran.com

Virus akan mudah masuk ke dalam tubuh anak pada saat kekebalan tubuh anak rendah atau lemah. Karena itu, upaya meningkatkan imunitas anak merupakan salah satu cara alami mencegah virus masuk.

Menurut dr. Charles Shubin, spesialis kesehatan anak di University of Maryland, AS, sistem kekebalan tubuh anak akan bertambah kuat seiring bertambahnya usia.

“Ketika bayi baru dilahirkan, sistem imunnya tidak cukup kuat,” katanya sebagaimana dilansir Parents.

Sistem kekebalan tubuh bayi, katanya, harus beradaptasi terlebih dahulu untuk menjadi lebih kuat. Orangtua, lanjutnya, berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh supaya tidak mudah sakit.

Pelan-pelan, sistem imun anak melawan serangkaian kuman dan virus, dan terus berlanjut hingga mereka kebal terhadap virus dan kuman tersebut.

Berikut, hal yang harus dilakukan orang tua agar system kekebalan tubuh anak menjadi kuat.

1. Penuhi kebutuhan nutrisinya

Pada bayi yang baru lahir, ASI merupakan makanan utama sebagai antibodi yang meningkatkan sisitem kekebalan tubuh pada bayi. Ini dilakukan setidaknya sampai dua atau tiga bulan pertama, sesudahnya, Anda bisa memberikan susu kombinasi dengan susu formula.

Menurut penelitian, manfaat ASI lainnya adalah membantu meningkatkan kekuatan otak dan mencegah terjadinya penyakit, seperti diabetes, alergi, atau infeksi telinga di kemudian hari.

Ketika bertambah usia, paduan sayur dan buah sangat baik untuk kesehatan dan perkembangan tubuhnya. Beberapa sayur dan buah mengandung fitonutrien yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya karena memperbanyak produksi sel darah putih dan interferon untuk melawan infeksi bakteri dan virus. Makanan tersebut juga melindungi anak dari penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan kanker saat dewasa. Sajikan wortel, kacang hijau, jeruk, stroberi, dan brokoli pada menu makanannya. Untuk camilan, Anda bisa siapkan yogurt, salad buah, atau kacang-kacangan.

Namun, pastikan bahwa porsi makanannya sesuai dengan usianya. Sebab terlalu banyak makan bisa membuat bayi rentan memiliki berat badan berlebih.

2. Pantau waktu tidurnya

Studi menunjukkan orang dewasa yang kurang tidur akan mudah sakit karena sistem kekebalan tubuhnya gagal melawan virus, bakteri, atau sel kanker.

Hal ini berlaku juga pada anak-anak. Ketika bayi, waktu yang dibutuhkan untuk tidur adalah 18 jam, kemudian balita membutuhkan 12 sampai 13 jam, dan anak prasekolah membutuhkan sekitar 10 jam sehari untuk tidur. Bila anak tidak sempat tidur siang, maka cobalah untuk tidur lebih awal.

3. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar

Selain menjaga kebersihan lingkungan sekitar anak, Anda harus mengawasi juga kebersihan tubuh anak. Misalnya selalu rutin membersihkan tangan dengan tisu basah atau dengan air. Sebab anak seringkali memasukkan tangannya ke mulut. Pastikan juga kebersihan mainan dan jaga kebersihan bintang peliharaan dan kandangnya. Kemudian, bila terjadi luka saat bermain, segera bersihkan dengan air dan diobati.

4. Mengajaknya berolahraga

Olahraga meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak apalagi jika rutin dilakukan. Olahraga menjadi kegiatan yang lebih bermanfaat daripada sekadar bermain di taman. Bukan hanya kesehatan anak saja, tubuh Anda juga akan lebih sehat dan terhindar dari penyakit yang bisa menular ke anak Anda.

5. Jauhkan dari asap rokok dan kendaraan

Asap rokok dan asap kendaraan dapat mengiritasi organ pernapasan anak. Anak lebih rentan mendapatkan efek negative rokok, seperti bronchitis atau asma, dibanding orang dewasa bila ada asap rokok di sekitarnya. Bila pasangan Anda adalah perokok sebaiknya merokok di luar rumah atau hentikan kebiasaan merokok lebih baik dilakukan, ini menghindari anak terpapar langsung dari asap rokok. Gunakan masker pada anak Anda jika bepergian keluar untuk mengurangi paparan polusi udara.

6. Rutin memeriksa kesehatan anak ke dokter

Pergi ke dokter bukan hanya ketika anak sedang sakit, Anda perlu memeriksakan kesehatan tubuh anak secara berkala. Ini dilakukan untuk mengecek kemungkinan terjadinya penyakit yang gejalanya seringkali disepelekan.

Ketika anak sakit, Anda juga tidak boleh memaksakan dokter untuk memberikan antibiotik atau melakukan tes pencitraan (CTScan atau rontgen). Sebab, penyakit yang sering terjadi pada anak sering disebabkan oleh virus. Bila diberikan antibiotik, bakteri tertentu malah menjadi resisten terhadap obat.

TAG#kekebalan, #virus, #anak

190234102

KOMENTAR