Tips seorang Debt Collector & Gaya Hidup untuk para Pengutang agar tidak bermasalah kemudian

Jakarta, Inako
Gaya hidup manusia, hobi dengan sesuatu yang wah, walaupun dengan cara berhutang membuat produk konsumtif seperti kendaraan maupun elektronik laris manis jika ditawarkan dengan skema kredit.
Siapakah yang bisa menahan hobi? Hampir tidak ada yang bisa memblokir keinginan itu karena pada dasarnya manusia tidak pernah puas. Hobi memiliki barang konsumtif tidak masalah jika memiliki keuangan yang lebih. Jika uang cashnya kurang dan meraihnya dengan skema kredit alias berhutang?
Debt collector (DC) sejatinya baru bisa diminta oleh bank saat posisi nasabah (misalnya kartu kredit) dalam kondisi macet.
Debt collector baru akan berkunjung menagih ke alamat debitur manakala pemilik kartu kredit atau cicilan hutang kendaraan yang menunggak tidak ada kejelasan informasi atau kabar kapan akan membayar tagihan apalagi, jika sampai sulit ditemui.
Yang terjadi karakteristik nasabah yang menunggak, sulit ditemui, entah karena takut atau menghindar akibat belum bisa membayar tunggakan.
"Debt collector hadir bukan untuk membunuh" jelas Jefer, Debt Collector (DC) asal NTT kepada Inakoran.com Rabu (15/7). Jefer telah menjalani pekerjaan DC hampir 5 tahun belakangan.
Sarjana Pendidikan Olahraga dari sebuah Universitas Negeri di Nusa Tenggra Timur itu mengatakan bahwa kehadiran seorang DC mencari solusi agar terjadi saling pengertian antara pemberi hutang (kreditur) dan penerima hutang (debitur), katanya.
" Jika debitur mengalami kesulitan keuangan, sebaiknya temui kreditur membuat perjanjian di atas kertas kapan melunasi" kata Jefer lagi.
Apakah surat perjanjian penundaan pembayaran yang dibuat disertai dengan penarikan kendaraan yang dicicil?
" Jelas dong, sebagai jaminan maka kendaraan akan ditarik sementara hingga batas waktu cicilan dimulai kembali" pungkas Jefer.
Sesungguhnya sejak awal, para debitur telah dipercayai oleh kreditur untuk membayar dan melunasi karena itulah skema kredit dibuat. Telah terjadi saling percaya dari kedua pihak, sambung Jefer. Lalu mengapa menghindar ketika macet hingga DC harus mencegat di tengah jalan? " kan itu masalahnya" ujarnya lagi.
Perlu juga khalayak mengerti profesi DC hampir tidak ada bedanya dengan pekerjaan lainnya. Setip DC yang menagih hutang pasti mendapat surat kuasa dari pihak kreditur.
Artinya pekerjaan itu bukan merampok, ada kepercayaan dari pemberi kuasa (kreditur) kepada penerima jasa (Debt Collector) untuk menagih hutang. "seperti jasa benarin listrik aja, kata Jefer sambil terkekeh.
Mengapa berujung darah ketika DC bertemu debitur? Langkah sebaiknya?
" itu kasuistik" jelas Jefer. Karena setiap surat kuasa yang ia terima selama ini tidak ada tuh, perintah bawa senjata tajam untuk melukai debitur" kata Jefer.
Langkah sebaiknya menurut Jefer, temui pemberi hutang jika mengalami macet bayar, jangan menghindar. Datanglah ke kantor dimana pertamakali membuat perjanjian.
Seharusnya cegat - mencegat kendaraan di jalan tidak ada lagi ketika pengutang sadar akan kewajibannya.
Terakhir, ini penting kata Jefer, jangan pernah berhutang untuk konsumsi, sekedar bergaya, ingin diakui oleh tetangga, berhutang kemudian bermasalah.
TAG#tukang tagih, #ddebt collector, #hila, #jefer
190231827

KOMENTAR