Trump Klaim China Siap Tanda Tangan Kesepakatan Dagang dengan AS

Sifi Masdi

Tuesday, 11-06-2019 | 10:37 am

MDN
Presiden AS Donald Trump [ist]

New Jersey, Inako

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengklaim damai dagang antara AS dengan China bakal terwujud. Demikian disampaikan Trump dalam sebuah wawancara ekslusif via telepon dengan Joe Kernen pada program "Squawk Box", Senin (10/6/2019) waktu setempat. 

"Kesepakatan (dengan) China akan berhasil. Anda tahu mengapa? Karena tarif. Saat ini China semakin "dihancurkan" oleh perusahaan yang meninggalkan China, hijrah ke negara lain, termasuk ke negara kita (AS), karena mereka (perusahaan-perusahaan) tidak ingin membayar tarif," kata Trump.

Kendati demikian, belum jelas sampai sejauh mana China dirugikan oleh kebijakan tarif AS. Sebab, pada Senin (10/6/2019) pagi waktu setempat, data yang dirilis pemerintah Negeri Tirai Bambu malah menunjukkan surplus dagang China dengan AS pada Mei 2019 semakin melebar. 

Dalam kesempatan itu, Trump juga merespons secara langsung Wakil Presiden sekaligus Kepala Hubungan Internasional Kamar Dagang AS Myron Brilliant. Dalam program yang sama, Brilliant menilai kebijakan tarif a la Trump malah membawa dampak negatif.

"Tarif telah meningkatkan ancaman terhadap perekonomian kita, petani kita, produsen kita, konsumen kita, akan merugikan negara kita. Ini juga menciptakan ketidakpastian dengan mitra dagang kami," ujar Brilliant.

Menurut Trump, "Dia (Brilliant) tidak melindungi negara kita. Dia melindungi perusahaan yang menjadi anggota Kamar Dagang AS."

Sekadar gambaran, rezim pemerintahan Trump menggunakan tarif atas barang impor asal China demi mengatasi berbagai isu, termasuk defisit perdagangan. Trump juga menggunakan tarif sebagai cara untuk membawa China ke meja perundingan.

Sejauh ini, AS telah mengenakan tarif atas barang impor asal China senilai US$ 250 miliar. Sebagai balasan, China telah menerapkan tarif atas barang impor asal AS senilai US$ 100 miliar. Trump telah mengancam akan mengenakan tambahan tarif senilai lebih dari US$ 300 miliar. 

Suami dari Melania Trump itu dijadwalkan akan berjumpa dengan Presiden China Xi Jinping di ajang KTT G-20, akhir bulan ini, demi membahas kesepakatan dagang kedua negara. 

 

 

 

 

KOMENTAR