Trump Marah Setelah FBI Gerebek Kantor dari Pengacara Pribadinya

Inakoran

Wednesday, 11-04-2018 | 05:25 am

MDN
Presiden Amerika Serikat Donald Trump [ist]

ong>Washington, Inako 

Federal Bureau Investigation (FBI) menggerebek kantor Rockefeller Center dan kamar hotel Park Avenue milik pengacara pribadi Presiden Trump, Michael D. Cohen, pada Senin (9/4) pagi.

Dari investigasi itu, FBI berhasil menyita catatan bisnis, email dan dokumen yang berkaitan dengan beberapa topik, termasuk pembayaran kepada seorang aktris film porno.

Namun beberapa jam kemudian, Trump merespons dengan kemarahan luar biasa dan mengecam atas apa yang terjadi. Kabarnya, penggerebekan tersebut terkait  investigasi atas kemungkinan penipuan bank oleh Cohen. Trump menuduh Departemen Kehakiman AS melakukan "perburuan penyihir" dan menegaskan bahwa FBI “menerobos” kantor Cohen.

Presiden, yang berbicara di Gedung Putih sebelum bertemu dengan komandan militer senior tentang potensi serangan rudal ke Suriah, menyebut aksi FBI sebagai "situasi yang tidak pantas" dan merupakan "serangan terhadap AS, dalam arti yang sebenarnya."

Tidak jelas bagaimana FBI bisa memasuki kantor Cohen, tetapi agen FBI memiliki surat perintah penggeledahan dan biasanya akan menunjukkannya kepada staf kantor agar diizinkan masuk.

Menurut pengacara Cohen, jaksa memperoleh surat perintah penggeledahan setelah menerima rujukan dari penasihat khusus dalam penyelidikan Rusia, Robert S. Mueller III. Sang pengacara juga menyebut penggerebekan itu "benar-benar tidak pantas dan tidak perlu."

Penggeledahan tampaknya tidak secara langsung terkait dengan penyelidikan Mueller, tetapi kemungkinan besar dihasilkan dari informasi yang ditemukan dan diberikan kepada jaksa di New York.

Dalam kecamannya melawan FBI, Trump memikirkan kemungkinan bahwa dia akan segera memecat Mueller. Juni lalu, presiden memang secara internal merasa ingin memecat Mueller, tetapi hal itu kemudian tidak dibicarakan lagi.

"Kami akan melihat apa yang mungkin terjadi. Banyak orang mengatakan kamu harus memecatnya," kata Trump, Senin (9/4).

 

 

 

KOMENTAR