Trump mengeluh serangan Mar-a-Lago, Serangan paling Mengerikan terhadap Demokrasi dalam sejarah AS

JAKARTA, INAKORAN
Menyusul rilis pernyataan tertulis yang menunjukkan bahwa Donald Trump menghalangi keadilan dan menimbun dokumen sensitif Gedung Putih yang mengarah ke penggerebekan penegak hukum federal di rumahnya di Mar-a-Lago , mantan presiden mengklaim pencarian itu di antara “serangan paling mengerikan terhadap demokrasi” dalam sejarah.
Sebelumnya Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat menggeledah rumah mewah mantan Presiden Donald Trump pada 8 Agustus lalu. Kini terungkap, penyebab penggeledahan itu lantaran FBI mencari 15 boks dokumen yang 'digondol' Trump selepas dia tak lagi jadi Presiden AS.
Dilansir AFP, Sabtu (27/8/2022), FBI telah meninjau ulang keberadaan 15 boks dokumen yang sebelumnya seharusnya diserahkan mantan Presiden AS itu ke negara.
15 Boks itu berisi informasi sangat rahasia (top secret) terkait informasi sumber intelijen.
Dalam keterangan tersumpah (afidavit) FBI untuk menjustifikasi penggeledahan rumah mewah Trump di Mar-a-Lago pada 8 Agustus, tertera bahwa FBI melakukan investigasi kriminal terhadap 'penghapusan dan penyimpanan informasi rahasia yang tidak semestinya' dan 'penyembunyian catatan pemerintah yang melanggar hukum'.
TAG#donal trump, #AMERIKA, #FBI
190215217
KOMENTAR