Trump Tak Bisa Pecat Gubernur The Fed, Meski Tak Suka

Sifi Masdi

Thursday, 29-11-2018 | 19:40 pm

MDN
Gubernur Federal Reserve Jerome Powell [ist]

Washington, Inako

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mungkin tidak menyukai Gubernur Federal Reserve Jerome Powell, tetapi ia tidak berwenang untuk memecat bos bank sentral AS itu, kata Morgan Stanley.

Awal pekan ini, Trump kembali mengkritik Powell dan menyalahkan pimpinan The Fed itu atas aksi jual besar-besaran yang melanda pasar saham AS baru-baru ini. Ia juga menyalahkan Powell atas rencana pabrikan mobil General Motors untuk menutup pabrik dan memangkas lebih dari 14.000 pekerjaan.

Powell menjadi gubernur The Fed pada Februari 2018 setelah dinominasikan oleh Trump dan disetujui Senat.

"Presiden dapat mencalonkan pejabat. Tetapi setelah gubernur dikonfirmasi, presiden keluar dari itu dan satu-satunya cara Anda dapat memecat pejabat dari kantornya secara harfiah hanya jika mereka melanggar hukum. Kongres harus menemukan alasan untuk memecatnya melalui pemungutan suara dan prosedur," kata Ellen Zentner, kepala ekonom Morgan Stanley, dilansir dari CNBC International, Kamis (29/11/2018).

Hukum AS mengatakan pejabat The Fed dan orang-orang dari lembaga independen lainnya dapat "dipecat karena sebuah alasan," tulis laporan oleh The Washington Post, Rabu. "Alasan" tersebut lebih dari soal ketidaksepakatan kebijakan dengan presiden saja, tambah the Post.

Sejauh ini, tidak ada gubernur The Fed yang dicopot oleh seorang presiden, menurut the Post.

"Jadi, Gubernur Powell akan tetap di sini. Ia tidak terpengaruh oleh kecenderungan politik, ia terpengaruh oleh apa yang data katakan kepadanya tentang ekonomi," kata Zentner di Pertemuan Tahunan Asia Pasifik Morgan Stanley 17 di Singapura.

"Tentu saja, ini tidak ada hubungannya dengan politik. Jika The Fed berhenti [menaikkan suku bunga] tahun depan, itu tidak ada hubungannya dengan pesan yang dikatakan presiden kepada mereka," katanya.

"Tidak ada kaitannya dengan politik"

Dalam pidatonya, Rabu, seperti yang dilansir Reuters,  Powell mengatakan ia berpandangan bahwa suku bunga acuan bank sentral mendekati tingkat netral yang berarti tidak mempercepat ataupun memperlambat ekonomi AS. Itu menyiratkan The Fed bisa jadi sedang mendekati akhir dari siklus pengetatan moneter selama yang telah berlangsung selama tiga tahun.

Meskipun pernyataan terbaru Powell tampak berbeda dari komentar sebelumnya bahwa The Fed "jauh" dari netral pada awal Oktober 2018 lalu, Presiden Morgan Stanley Colm Kelleher mengatakan bank sentral telah konsisten dalam pengelolaan ekonominya.

"Saya pikir komentarnya sangat konsisten selama ini ... kita tidak melihat bukti nyata lain selain bahwa itu sebuah kehati-hatian," kata Kelleher kepada CNBC International, Kamis (29//11/2018).

Tetapi ada tanda-tanda yang menunjukkan perlambatan pertumbuhan di AS, yang akan menjadi alasan kemungkinan The Fed berhenti menaikkan suku bunga tahun depan, kata Zentner. 

Ia menambahkan bahwa Morgan Stanley mengharapkan bank sentral akan melanjutkan kenaikan suku bunga bulan depan, dan kemudian dua kali lagi pada bulan Maret dan Juni 2019 sebelum berhenti.Morgan Stanley memperkirakan pertumbuhan ekonomi AS melambat menjadi 1,7% pada 2019 dari 3,1% tahun ini.

 

 

KOMENTAR