Trump Ungkap Alasan AS Bunuh Jenderal Qassem Soleimani

Washington, Inako
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengungkapkan alasan mengapa Washington membunuh jenderal top Iran, Qassem Soleimani melalui serangan pesawat nirawak pekan lalu.
Menurutnya, Komandan Pasukan Quds Iran itu adalah seorang monster yang sedang menyusun rencana serangan besar dan mematikan bagi Amerika Serikat.
"Dia merencanakan serangan besar, dan kita menghentikannya," lanjut Trump, seperti dikutip New York Daily News, Rabu (8/1/2020).
"Dia disebut monster…..dan dia monster. Dan dia bukan lagi monster, dia sudah mati, dan itu hal yang baik untuk banyak negara," katanya kepada wartawan di Gedung Putih.
Selain menyebut Qassem sebagai monster, orang nomor satu Amerika ini juga mengecam para bakal calon presiden Amerika Serikat yang menentang keputusannya untuk membunuh komadan pasukan elite dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran tersebut.
"Politisi yang mencoba memenangkan (pemilihan) presiden adalah yang mengeluh, dan saya tidak mendengar orang lain mengeluh," ujarnya.
Lebih lanjut, presiden Trump menarik ancamannya untuk menyerang situs-situs budaya Iran jika Teheran melakukan pembalasan atas kematian Soleimani. Situs-situs budaya itu sebelumnya menjadi bagian dari 52 situs yang diancam Trump akan dibombardir Amerika jika Iran menyerang aset Amerika Serikat sebagai balas dendam atas kematian jenderalnya.
Ancaman menyerang situs-situs budaya Iran telah menuai kecaman karena merupakan tindakan kejahatan perang.
"Jika itu hukumnya, saya suka mematuhi hukum," kata Trump yang menarik ancamannya. "Tapi pikirkan ini: Mereka membunuh orang-orang kita, mereka meledakkan orang-orang kita dan kemudian kita harus sangat lembut dengan situs budaya mereka," ujarnya.
Trump menegaskan bahwa AS memiliki bukti bahwa Soleimani merencanakan serangan besar terhadap orang Amerika, meskipun ia tidak menawarkan secara spesifik bukti tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, Trump memerintahkan serangan rudal Hellfire dengan drone MQ-9 Reaper AS di dekat Bandara Internasional Baghdad, Irak, Jumat pekan lalu. Serangan itu menewaskan Mayor Jenderal Qassem Soleimani dan beberapa milisi Irak pro-Iran.
"Mereka tidak ada di sana untuk pergi ke resor yang bagus di Baghdad. Mereka ada di sana untuk membicarakan bisnis mereka," kata Trump. "Dan kami menyelamatkan banyak nyawa dengan mengakhiri hidupnya, banyak nyawa diselamatkan."
Trump mengatakan para pejabat administrasi Gedung Putih akan memberi pengarahan singkat kepada para pemimpin Kongres tentang informasi intelijen.
TAG#Qassem, #jenderal Iran, #Trump, #AS
198733138
KOMENTAR