Untuk Belanja Negara, Bank Sental Rusia Jual Sebagian Emas Batangan
JAKARTA, INAKORAN
Dilaporkan, kepemilikan emas Rusia mencapai lebih dari 2.300 ton, menjadikannya cadangan logam mulia terbesar kelima di dunia.
Lembaga NWF menyimpan 405,7 ton emas sebelum konflik Rusia-Ukraina pecah. Secara keseluruhan, aset likuid di NWF, termasuk emas dan yuan, telah turun 55% menjadi US$ 51,6 miliar.
NWF adalah National Welfare Fund atau lembaga investasi milik pemerintah Rusia untuk menghidupi negara dan dikelola oleh kementrian keuangan negara itu.
Kementerian Keuangan Rusia telah menjual 57%, atau 232,6 ton emas, untuk menutupi kekurangan anggaran sehingga tersisa 173,1 ton per 1 November 2025.
BACA:
Bank Mandiri Fokus Garap Ekonomi Digital
Ekonom menilai penjualan emas ini membantu Bank Sentral menyuntikkan mata uang ke pasar untuk mendukung rubel sekaligus mengurangi tekanan pada kepemilikan yuan.
Penjualan cadangan emas mulai terlihat di bank sentral dunia.
Dikutip dari The Moscow Times, Sabtu (22/11/2025) Bank Sentral Rusia untuk pertama kalinya mulai menjual cadangan emas fisiknya sebagai bagian dari operasi Kementerian Keuangan untuk mendanai anggaran negara itu.
“Dengan likuiditas pasar emas domestik yang meningkat dalam beberapa tahun terakhir, Bank Rusia kini melakukan operasi yang setara di pasar domestik, tidak hanya melalui transaksi yuan tetapi juga sebagian melalui emas,” ujar seorang juru bicara Bank Sentral Rusia kepada Interfax.
Namun, Bank Sentral Rusia tidak mengungkapkan waktu atau besaran penjualan emas tersebut.
Langkah ini mencerminkan transaksi sebelumnya yang melibatkan emas dari Dana Kekayaan Nasional (NWF) Rusia, yang hingga saat ini sebagian besar bersifat virtual. Dalam operasi tersebut, pemerintah Rusia menjual emas kepada Bank Sentral, sehingga emas batangan tetap berada dalam cadangan negara tersebut.







KOMENTAR