USD Berpotensi Tekan Poundsterling Usai The Fed Klarifikasi Soal Pangkas Suku Bunga 50 Basis Poin

Sifi Masdi

Monday, 22-07-2019 | 08:30 am

MDN
Poundsterling Vs  Dolar AS [ist]

Jakarta, Inako

Mata uang poundsterling Inggris menguat tajam melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Jumat (19/7/2019). Namun kini situasi berbalik karena pejabat Bank Sentral AS, The Federal Reserves/The Fed, mengoreksi pernyataannya.

Dini hari tadi waktu Indonesia, Presiden The Fed New York John Williams mengatakan harus bertindak cepat dengan kekuatan penuh ketika suku bunga menjadi rendah dan pertumbuhan ekonomi melambat. Namun, kini The Fed New York melakukan klarifikasi. 

Komentar dari bosnya dikatakan bersifat akademis dan bukan tentang arah kebijakan moneter bank sentral paling powerful di dunia ini. Pasca klarifikasi tersebut dolar AS mendapat momentum untuk menguat, yang membuat poundsterling terkoreksi. 

Di sisi lain, poundsterling sedang mendapat sentimen positif dari langkah Parlemen Inggris  yang membuat undang-undang untuk mencegah Perdana Menteri (PM) Inggris membekukan parlemen sehingga bisa membawa Inggris keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan atau no-deal.

Sebagai informasi, Partai Konservatif kini sedang melakukan pemilihan ketua baru menggantikan Theresa May. Ada dua kandidat yakni Boris Johson dan Jeremy Hunt, yang terpilih sebagai ketua akan secara otomatis menjadi PM Inggris dan bertanggung jawab sepenuhnya atas proses Brexit.

Meski no-deal Brexit masih mungkin terjadi, tetapi prosesnya akan lebih menyulitkan bagi PM Inggris nantinya. Hal ini memberikan sedikit sentimen positif bagi poundsterling. Pada pukul 15:29 WIB, Mata Uang Negeri Ratu Elizabeth diperdagangkan di kisaran US$ 1,2527, melansir kuotasi MetaTrader 5. 

Analisis Teknikal 

Pada grafik harian, poundsterling yang disimbolkan GBP/USD bergerak di atas rerata pergerakan (Moving Average/MA) 8 hari (garis merah), tetapi masih di bawah MA 21 hari (garis hijau) serta 125 hari (garis biru). 

Sementara indikator rerata pergerakan konvergen divergen (MACD) masih berada di zona negatif yang memberikan gambaran potensi penurunan dalam jangka menengah.

Pada time frame 30 menit, GBP/USD bergerak di bawah MA 8, 21, tetapi di atas 125. Indikator Stochastic bergerak naik dan masih jauh dari wilayah jenuh beli (overbought).

Poundsterling saat ini bergerak di dekat support (tahanan bawah) US$ 1,2520, selama tidak menembus ke bawah level tersebut pound berpeluang naik ke area US$ 1,2550. Peluang ke area US$ 1,2577 menjadi terbuka jika mampu melewati US$ 1,2550. 

Sementara jika support ditembus secara konsisten, poundsterling berpotensi besar turun ke US$ 1,2480. 

 

KOMENTAR