Waketum PAN Kritik Amien Rais yang Ikut Aksi Upaya Delegitimasi KPU

Sifi Masdi

Tuesday, 05-03-2019 | 12:16 pm

MDN
Waketum PAN Bara Hasibuan [ist]

Jakarta, Inako

Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Bara Hasibuan mengkritik aksi damai yang diikuti Ketua Dewan Kehormatan PAN  Amien Rais di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), pekan lalu.

Menurut Bara, hal tersebut menggiring persepsi bahwa proses pemilu yang dijalani KPU penuh kecurangan.

"Itu sangat berbahaya bagi proses pemilu yang merupakan proses terpenting dalam demokrasi kita. Jadi, itu semacam memberikan delegitimasi kepada KPU sebagai lembaga yang menyelenggarakan pemilu," ujar Bara di Kompleks Parlemen, Senin (4/2/2019).

Padahal, menurut dia, sudah menjadi kewajiban elite politik untuk mendukung KPU. Menurut Bara, memastikan netralitas KPU tidak sama dengan mendelegitimasinya. Seharusnya seruan semacam ini baru ditunjukkan setelah pemilu. Jika ada kecurigaan, masyarakat baru bisa mengkritik KPU.

"Kalau terus menyebarkan kecurigaan akan independensi KPU, saya pikir itu satu hal yang tidak bertanggung jawab dan sangat berbahaya. Bisa menanamkan sikap apatis di kalangan rakyat terhadap kemampuan KPU untuk menyelenggarakan proses ini secara independen dan fair," katanya.

Seperti diketahui, pekan lalu massa dari Forum Umat Islam (FUI) melakukan aksi demai di depan kantor KPU. Massa FUI menuntut KPU bersama Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) melaksanakan tugas dengan menyelenggarakan pemilu secara bersih dan tidak curang. 

Aksi ini juga dihadiri Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais. Di hadapan massa, Amien menyampaikan orasinya yang menuntut supaya KPU dan Bawaslu menyelenggarakan pemilu dengan bersih dan tidak disertai dengan tindakan curang.

"Kalau temen KPU Bawaslu bekerja bagus, jujur, tidak curang, kami doakan mereka mendapat barokah, rahmat, hidayah. Akan tetapi, jika sampai curang, kami doakan mereka dilaknat di dunia dan akhirat," seru Amien disambut teriakan massa di depan kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat.


 

KOMENTAR