Wapres AS Bantah Singkirkan Trump dari Gedung Putih

Sifi Masdi

Monday, 10-09-2018 | 13:03 pm

MDN
Presiden AS Donald Trump dan Wapres Mike Pence (kiri) [ist]

 

“Wakil Presiden AS Mike Pence siap melakukan tes kebohongan setelah dirinya dituduh menulis artikel kontroversial yang berisi tentang penyingkiran Donald Trump dari Gedung Putih.”

 

Washington, Inako

Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence membantah menulis artikel kontroversial di New York Times terkait dengan upaya penyingkiran Presiden AS Donald Trump dari Gedung Putih. Mike Pence pun bersedia menjalani tes kebohongan untuk membuktikan dirinya bukan penulis artikel tersebut.

Artikel opini yang anonim itu menyebut adanya rencana pejabat Gedung Putih untuk mendongkel Presiden AS Donald Trump dari jabatannya.

"Siapa pun yang menulis editorial itu, dan narasi yang muncul dari beberapa tulisan lain baru-baru ini, tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di Gedung Putih," kata Mike Pence di acara "Face the Nation" saluran CBS.

Diwartakan USA Today pada Minggu (9/9/2018), Pence kembali menegaskan pernyataan tersebut di Fox News Sunday. "Saya setuju untuk melakukannya dan akan tunduk pada tinjauan apa pun (oleh) pemerintahan," ucapnya.

Dia juga menyanggah tulisan opini di New York Times yang berisi mengenai sejumlah pejabat pemerintahan yang sedang berupaya melengserkan Trump melalui Amandemen 25.

Sebagai informasi, Amandemen 25 merupakan mekanisme hukum untuk menunjuk kepala negara jika presiden dinonaktifkan atau wafat. Amandemen ini merumuskan praktik historis bagi wapres untuk secara permanen mengambil alih jika presiden meninggal atau mengundurkan diri.

Namun, Pence mengaku tidak pernah terlibat dalam perbincangan untuk menurunkan Trump dengan Amandemen 25. "Tidak. Tidak pernah. Dan kenapa, kenapa kami harus melakukannya," ucap Pence.

Pence yakin anggota stafnya tidak ada hubungannya dengan penulis opini di New York Times. "Saya 100 persen yakin bahwa tidak seorang pun di staf wakil presiden terlibat dalam editorial anonim ini," kata Pence.


 

KOMENTAR