Warga Bulungan Berharap Pemerintah Atasi Krisis BBM Di Daerah Itu

Tanjung Selor, Inako –

Warga Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utata, meminta pemerintah mengatasi krisis bahan bakar minyak(BBM) bersubsidi di Bulungan. Warga menduga krisis itu dipicu oleh merajalelanya aksi penyimpangan yang dilakukan oleh para pengetap di sejumlah titik.

Dugaan itu, diakjui oleh Imam, salah satu sopir angkot di Kota Tanjung Selor, Bulungan, Kaltara, Rabu (16/1/19). Ia mengaku aksi pengetap BBM itu sudah lama dan kronis sehingga ia setengah tahun tidak pernah masuk (membeli minyak) di SPBU karena dikuasai pengetap.
Ia menyebutkan minyak belum tiba ke SPBU tetapi mobil pengetap sudah antri.

Selain pengawasan lemah, diduga ada unsur permainan antara oknum SPBU dalam penyimpangan BBM bersubsidi. Padahal setiap hari ia membutuhkan sekitar 15 liter premium.

Mengatasi krisis BBM bersubsidi itu akhirnya ia membeli di enceran dengan harga Rp10.000 per botol (kurang dari satu liter). 

Selain sopir angkot, sejumlah warga Bulungan mengeluhkan kondisi tersebut karena ulah pengetap yang menguasai SPBU sangat menyusahkan warga.

"Masalah BBM telah menimbulkan kesan buruk terhadap kinerja pemerintah, masyarakat tahunya pemerintah tidak becus melakukan pengawasan," kata Amir, salah seorang warga Tanjung Selor.

Ia menyatakan krisis BBM menyebabkan hambatan bagi perputaran roda perekonomian dan pembangunan secara langsung sehingga harusnya pemerintah segera mengatasi masalah itu.

Harapan warga selain masalah praktik pengetap dituntaskan, stok BBM ditambah karena SPBU sering tutup diduga kouta terbatas.