Waspada, Kusta Masih Jadi Ancaman Serius Bagi Masyarakat Indonesia

Binsar

Monday, 27-06-2022 | 13:25 pm

MDN

 

 

 

Jakarta, Inakoran

Kusta masih menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat Indonesia. Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan, Indonsia masih menempati urutan ketiga jumlah kasus kusta terbanyak di dunia, setelah India dan Brasil.

Penyakit kusta disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae (M. leprae), sejenis bakteri yang tumbuh dengan lambat. Bakteri ini awalnya mengenai saraf tepi, lalu menyerang kulit dan dapat mengenai organ lain seperti saluran nafas bagian atas, mata, otot dan tulang. Ada dua tipe yaitu Kusta Kering (Pausi Basiler/ PB) dan Kusta Basah (Multi Basiler/ MB).

Penularan kusta bisa melalui dua cara yaitu melalui lendir dari hidung atau melalui kulit. Penularan terjadi jika bakteri yang utuh keluar dari tubuh pengidap melalui batuk atau bersin atau saat bersentuhan dan masuk ke dalam tubuh orang yang sehat.

 

 

Ada 3 jenis kusta yakni Tuberkuloid, Lepromatous, dan Borderline. Respon imun seseorang terhadap penyakit menentukan jenis kusta yang diderita. Pada kusta tuberkuloid, respon imunnya baik. Seseorang dengan jenis infeksi ini hanya menunjukkan sedikit luka pada kulit.

Kusta adalah penyakit yang tak hanya menyerang kulit, tapi juga sistem saraf perifer atau selaput lendir pada saluran pernapasan atas, dan mata. Maka dari itu, gejala yang dirasakan tidak hanya berdampak pada kulit tetapi juga pada bagian tubuh lainnya.

Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2020, Indonesia menempati peringkat ketiga kasus kusta terbanyak di bawah India dan Brasil. Data tahun 2020 dari lembaga itu menyebut, penderita kusta di India mencapai 65.147 kasus. Sedangkan di Brasil sebanyak 17.979 orang, dan di Indonesia sebanyak 11.173 orang.

Tahun 2022, kasus kusta di Indonesia mengalami kenaikan menjadi 13.487 atau naik 2.314 kasus selama dua tahun.

Data ini menunjukkan fakta bahwa penyakit ini masih menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat di masa yang akan datang, jika tidak ditangani secara tepat.

 

 

Wakil Menkes, Dante Saksono Harbuwono mengatakan, hingga saat ini, data Kemenkes menyebut, terdapat 6 provinsi yang dinilai belum mampu mengelimiasi kasus kusta. Keenam provinsi itu adalah Papua Barat dan Papua, Maluku dan Maluku Utara, serta Sulawesi Utara dan Sulawesi Barat.

Menurut Dante, di enam provinsi itu, setiap 10 ribu penduduk terdapat satu kasus kusta. Meski demikian, kusta adalah penyakit yang bisa dicegah dan disembuhkan.

Pencegahan dapat dilakukan dengan menerapkan gaya hidup yang sehat, seperti pola makan bergizi seimbang atau rutin berolahraga.

Penyakit kusta juga bisa diobati. Jenis pengobatan yang dilakukan tergantung pada jenis kusta yang dimiliki. Karena penyakit ini disebabkan oleh bakteri, maka antibiotic harus digunakan untuk mengobati infeksi virus ini.

KOMENTAR