Waspadalah, Media Sosial Bisa Memicu Depresi

Binsar

Wednesday, 26-06-2019 | 15:42 pm

MDN
Depresi [ilustrasi]

Inakoran.com –

Pakar kesehatan mengklaim, pemakaian media sosial yang berlebihan bisa memicu depresi dalam diri penggunanya. Tentu saja, media sosial, dalam dirinya sendiri, bersifat netral. Baik buruknya ditentukan oleh manusia sebagai pengguna.

Fakta memperlihatkan, manusia dewasa ini sulit melepaskan diri dari medis sosial. Di satu sisi, medsos memang bermanfaat bagi manusia, paling tidak bisa mendapatkan informasi dengan cepat dan juga bisa menjadi sarana komunikasi dengan sesama yang sangat menyenangkan.

Akan tetapi, di balik kemudahan yang ditawarkan ini, kecanduan sosial media ternyata bisa menyebabkan masalah psikologis yang besar dalam diri seseorang.

Sebuah survei yang dilakukan pakar Psikologi Sydney Engelberg, pada lebih dari 1.700 orang dewasa dari umur 19-32 tahun menyebutkan, mereka yang aktif menggunakan media sosial, memiliki kemungkinan besar mengalami depresi. Dijelaskan, orang yang sering menggunakan sosial media, akan lebih mudah merasa kesepian.

Orang yang kecanduan medsos, kata Sydney Engelberg, pasti memiliki waktu interaksi sosial yang rendah, sebab di saat orang lain bersenang-senang dengan sesamanya, pecandu medsos akan tetap menatap isi ponselnya.

Menurut survei itu, seorang pecandu medsos bisa merasa iri atau bahkan kecewa pada kehidupannya sendiri, jika ia melihat postingan orang lain yang menyenangkan, misalnya postingan soal momen libur bersama keluarg atau pasangan.

Hal lain yang memicu depresi adalah karena kebanyakan informasi yang dituangkan di medsos justru berisi kebencian yang bisa membuat pikiran menjadi lebih panas.

Tanpa kita sadari, hal ini akan membuat kesehatan mental kita terganggu, apalagi jika kita tidak setuju dengan pendapat seseorang atau berita yang mengewakan dalam hal politik, ekonomi, atau bahkan berita lainnya.

Jika kita mengalami gejala-gejala ini, maka potensi mendapatkan depresi karena media sosial akan meningkat. Ada baiknya kita mengambil rehat sejenak untuk tidak melihat media sosial, walaupun itu hanya satu hari dan menghabiskannya untuk berrekreasi, menikmati waktu dengan teman-teman atau keluarga, atau sekadar beristirahat seharian.

Dengan memberikan jeda, kita akan membuat pikiran menjadi lebih rileks dan resiko mendapatkan depresi karena sosial media pun bisa dihindari.

KOMENTAR