Wiranto Berharap Momen Idul Fitri Bisa Turunkan Tensi Politik

Sifi Masdi

Wednesday, 05-06-2019 | 21:03 pm

MDN
Menko Polhukam Wiranto [ist]

Jakarta, Inako

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto bersyukur dengan momen Ramadhan dan Idul Fitri 2019. Dia menyebut tensi politik yang semula tinggi jadi turun.

"Tentu ini semua kan, menurut saya, turunnya tensi politik, tensi keamanan, ini kan berkah Ramadhan. Juga Lebaran. Memang kewajiban kita untuk saling memaafkan," kata Wiranto di sela agenda open house Lebaran di rumah dinasnya, Jalan Denpasar, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (5/6/2019).

Wiranto menyebut berharap para politikus setelah Idul Fitri ini bisa ikut meredakan tensi politik yang sempat tegang terkait Pilpres 2019. Persoalan harus diselesaikan lewat jalur konstitusi. Baik kubu Prabowo maupun Jokowi masih akan berhadapan terkait gugatan sengketa pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK). 

"Idul Fitri kan fitri, fitri murni kembali ke suatu yang bersih. Mudah-mudahan dimaknai seluruh bangsa Indonesia, terutama para politikus saat ini sedang melanjutkan usaha kompetisinya, mudah-mudahan langsung lebih reda lagi, lebih masuk ke jalur-jalur hukum dan konstitusi yang ada. Harapan kami begitu," ujar Wiranto.

"Sebagai bagian dari aparat yang mengamankan republik ini, tentunya kita berharap, dengan suasana Lebaran, maka tensi politik maupun keamanan cukup panas bisa reda. Itu harapan bangsa Indonesia," sambungnya.

Terkait open house di rumahnya, Wiranto mengatakan itu adalah agenda rutin. Ada banyak tamu yang hadir, salah satunya Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Joseph R Donovan. Semua menikmati suguhan makanan khas yang dia datangkan langsung dari Solo, Jawa Tengah.

"Tadi saya sampaikan ke Pak Dubes Amerika, saya juga senang sekali Pak Dubes Amerika datang kemari memberikan kehormatan kepada saya. Tentu merupakan suatu kehormatan Dubes Amerika Serikat datang ke rumah saya, memberikan apresiasi terhadap keamanan yang sekarang terjaga dengan baik, dengan selamat," ujarnya.
 

KOMENTAR