15 Hektar lahan kosong di Desa Buniayu Kabupaten Tangerang ditanami jagung
Tangerang, Inako
Pandemi Covid-19 telah menyebabkan krisis ekonomi global yang mendalam, tidak terkecuali Indonesia.
Pemerintah dan bank sentral telah menerapkan kebijakan yang luas untuk melindungi orang dan bisnis dari konsekuensi penghentian aktivitas yang tiba-tiba. Aktivitas ekonomi telah runtuh di seluruh dunia selama penutupan atau PSBB.
Masih dalam pandemi corona, NKRI bukan lagi negara berkembang, yang patut disumbag.
Peningkatan ini memicu pemerintah dan masyarakat untuk bekerja keras agar tidak lapar hingga berhari-hari.
BACA JUGA:
Ketahanan Pangan Berbuah Manis, Polres Majalengka Panen Lele dan Sayuran
Bansos yang digelontorkan pemerintah untuk masyarakat yang terdampak hanya menolong sementara dari pukulan keras covid19, namun untuk jangka panjang, nafas keuangan negara akan tersengal-sengal.
BACA JUGA:
Gubernur Kaltara Apresiasi Pembentukan Kampung Trengginas Oleh Polda Kaltara
Karena itulah Polsek Balaraja dan Koramil 05 Balaraja, pejabat Kecamatan Sukamulya dan Kades Buniayu gelar aksi tanam jagung bersama masyarakat setempat dalam program Ketahanan Pangan Nusantara, di Desa Buniayu, Tangerang, Banten Kamis (9/7/20).
Pemanfaatan lahan tidur adalah solusi cerdas dari pemerintah melalui TNI-POLRI dan pejabat terkait, untuk menunjang ekonomi tangguh di NKRI, seperti pembentukan Kampung Trengginas di Polda Kalimantan Utara (Kaltara).
Menurut Kepala Desa Buniayu, Hamdani SM yang dijumpai Inakoran.com di lokasi tanam jagung, hasil kegiatan ini selanjutnya untuk masyarakat desa sekitar dan paling penting juga memberi contoh langsung kepada masyarakat, ujarnya.
" Ya hasilnya nanti untuk masyarakat sini, dan memancing masyarakat untuk memanfaatkan lahan kosong untuk tanaman pertanian atau palawija" pungkas Hamdani,
TPU yang dikelola Pemda Kabupaten Tangerang memilki luas sekitar 15 hektar. Rencananya area seluas itu akan ditanami jagung hibrida. Kegiatan rapat di kantor secara terus menerus tanpa aksi adalah sama dengan malam gelap tanpa selembar bintang. Rapat atau berkumpul mendengar petuah lama kelamaan jengah.
Berkeringat karena menanam jagung dan ribuan macam tanaman palawija lainnya menopang ekonomi keluarga tiga bulan kemudian. Pelopor Tangguh Pangan Nusantra yang dibidani TNI POLRI telah banyak dilakukan di daerah lain.
Pemuka desa dan masyarakat patut bersyukur dengan kegiatan ini. Hampir tidak ada keringat yang terbuang, terima kasih TNI_POLRI telah merintis "makna berbagi", untuk Pangan Tangguh Nusantara, di NKRI Hebat...Merdeka dari kelaparan.
Mari tanam pohon Kelor untuk kesehatan yang murah kata Jenderal Tito simak ya
Irsyad/Hila/Inakoran.com
KOMENTAR