Ahli: Olahraga Bisa Turunkan Risiko Kanker

Binsar

Thursday, 06-02-2020 | 11:26 am

MDN
Ilustrasi [ist]

Jakarta, Inako

Olahraga adalah aktivitas sederhana yang mudah dilakukan kapan dan di anan saja. Dapat dilakukan oleh siapapun dari berbagai usia, asalkan bisa bijak dalam memilih jenis olahraga yang hendak ia jalankan.

Akan tetapi, justru karena mudah, maka banyak orang enggan bahkan jarang berolahraga. Padahal, selain untuk menjaga kebugarab tubuh, berolahraga ternyata bisa menurubkan risiko penyakit berbahaya tertentu seperti kanker.

Terkait hal ini, banyak ahli yang meyakini adanyat hubungan antara olahraga dan penurunan risiko kanker. Mereka berpendapat bahwa olahraga yang rutin dilakukan diyakini dapat menurunkan angka kasus kanker.

Simak Video Inakoran.com dan jangan lupa klik subscribe and like

 

 

Kathryn Schmitz, seorang profesor kesehatan masyarakat dengan spesialisasi kanker di Penn State University, mengatakan, dahulu menyuruh pasien untuk berolahraga setelah terserang penyakit jantung akan mengundang kritikan.

Namun, sekarang olahraga memiliki manfaat nyata untuk kesehatan jantung sekaligus masa pemulihan. Hal serupa diyakini juga berlaku untuk kanker. Publikasi terbaru menganjurkan dokter meresepkan olahraga bagi pasien guna mengurangi risiko kanker tertentu sekaligus meningkatkan hasil pengobatan dan kualitas hidup pasien kanker.

Schmitz menjelaskan, olahraga dipercaya berkontribusi dalam mencegah kanker kandung kemih, payudara, usus, esofagus, ginjal, perut, hingga rahim. Guideline yang ditulis Schmitz bekerja sama dengan American College of Sports Medicine, American Cancer Society, dan 14 grup lainnya juga menyebutkan bahwa olahraga bisa membantu meningkatkan harapan hidup pasien kanker usus dan prostat.

Dalam hal ini termasuk meningkatnya kualitas hidup pasien dalam menerima efek samping pengobatan kanker. Lalu, berapa frekuensi yang disarankan untuk berolah raga dalam seminggu?

Peneliti merekomendasikan pasien kanker melakukan 30 menit aerobik moderat selama tiga kali dalam seminggu serta latihan beban 2-3 kali seminggu.

 

 

“Peneliti sebelumnya meneliti apakah ada aturan frekuensi tertentu olahraga yang dianjurkan bagi pasien kanker, tapi rekomendasi 30 menit, seminggu tiga kali sudah cukup mewakili,” kata Schmitz.

Adapun sebagai pencegahan kanker, disarankan melakukan olahraga moderat setidaknya 150 menit atau 75 menit olahraga high impact satu kali seminggu, demikian dikutip Healthline.

“Kami tidak tahu angka pasti berapa kali olahraga yang dibutuhkan dalam seminggu untuk mencegah kanker. Yang pasti, semakin sering dilakukan semakin baik,” beber Alpa Patel dari American Cancer Societyís, senior selaku direktur sains untuk penelitian epidemiologi.

Menurut Patel, olahraga berdampak positif terhadap penurunan inflamasi, mengontrol gula darah dan hormon seks, serta meningkatkan metabolisme dan fungsi imunitas.

TAG#olahraga, #kanker, #kesehatan

182204320

KOMENTAR