Ahli: Pasien COVID-19 Berisiko Mengalami Pembekuan Darah
Jakarta, Inako
Kasus COVID-19 yang terus melonjak di seluruh dunia ternyata dapat membawa beberapa komplikasi lain yang bakal menimpah siapa saja, baik itu para profesional perawatan maupun orang awam.
Salah satu komplikasi yang sangat terkenal belum lama ini adalah trombosis atau yang orang awam mengenalnya dengan sebutan pembekuan darah.
Dr Ambarish Satwik, seorang Ahli Bedah Vaskular dan Endovaskular di Rumah Sakit Sir Ganga Ram di Delhi, India mengatakan bahwa pihaknya menangani lima sampai enam kasus per minggu.
“Kami menangani rata-rata lima-enam kasus seperti itu per minggu. Minggu ini telah menjadi salah satu hari komplikasi seperti itu”.
Menurut sebuah makalah yang diterbitkan di Lancet berjudul "Risiko tromboemboli COVID-19 tinggi dan terkait dengan risiko kematian yang lebih tinggi: Tinjauan sistematis dan meta-analisis", peningkatan risiko pengembangan tromboemboli (TE) terlihat pada pasien COVID . Makalah ini diterbitkan pada tahun 2020 dan sejak itu, penelitian lebih lanjut menyoroti implikasi virus pada tubuh manusia.
“Kami telah memahami patofisiologi COVID-19 selama lebih dari setahun sekarang. Ketika pertama kali menghantam China dan dunia barat, diperkirakan itu adalah pneumonia virus yang khas. Kasus COVID akut yang parah dicap mirip dengan sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS), yang menyebabkan gagal napas, ”kata Swastik. “
Selain itu, mereka menemukan gumpalan di mikrosirkulasi paru-paru. Jadi kemudian dipahami bahwa COVID adalah penyakit pembuluh darah dan juga penyakit paru-paru," tambahnya.
Pasien COVID yang menderita penggumpalan darah memiliki risiko kematian yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak.
Penggumpalan darah juga membuat pasien berisiko terkena kondisi kesehatan seperti serangan jantung, stroke, atau bahkan kelumpuhan. Orang dengan penyakit penyerta seperti diabetes tipe 2 dan kondisi kardiovaskular lebih rentan untuk mengembangkan pembekuan darah. Sebagai cara pengobatan, metode pengencer darah untuk pengobatan dipraktekkan di puskesmas, klinik, dan rumah sakit.
Namun, di negara berpenduduk padat seperti India, masih menjadi tantangan untuk menentukan kasus-kasus yang juga dapat menyebabkan pembekuan darah.
TAG#covid-19, #pembekuan darah, #penelitian
188729566
KOMENTAR