Anak Berusia 8 Tahun ke Atas Harus Melakukan Skrining Kecemasan

Binsar

Saturday, 16-04-2022 | 11:51 am

MDN
Ilustrasi remaja yang mengalami gangguan kecemasan [ist]

 

 

Jakarta, Inako

Satuan Tugas Layanan Pencegahan AS mengatakan, semua anak berusia 8 tahun ke atas harus diskrining untuk mendeteksi kecemasan yang ada dalam pikirannya.

Martha Kubik, anggota gugus tugas dan profesor di School of Nursing di George Mason University, kepada The New York Times, mengatakan bahwa bahwa semua wajib diskrining saat pemeriksaan tahunan mereka.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, sekitar 7,1% anak-anak dan remaja berusia 3 hingga 17 tahun (sekitar 4,4 juta) memiliki gangguan kecemasan.
Centers for Desease Control (CDC) mengatakan masalah ini telah berkembang dari waktu ke waktu bersamaan dengan depresi, yang berdampak pada sekitar 3,2% pemuda di negara itu.

Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental, mencatat 5 jenis gangguan kecemasan pada anak-anak usia 8 hingga 18 tahun yakni: gangguan kecemasan umum, gangguan kecemasan sosial, gangguan panik, agorafobia dan gangguan kecemasan perpisahan.

Gangguan kecemasan bisa bersumber dari genetika, kepribadian hingga faktor lingkungan.

 

Ilustrasi

 

Lingkungan pemicu gangguan kecemasan antara lain: konflik antar orang tua, perlindungan berlebihan orang tua, perpisahan orang tua, dan penganiayaan anak.

Gugus tugas melaporkan kemiskinan dan status sosial ekonomi rendah "juga terkait dengan tingkat gangguan kecemasan yang lebih tinggi" pada anak-anak. Wanita dan anggota komunitas LGBTQ juga dikatakan memiliki peningkatan risiko gangguan tersebut.

Kecemasan paling umum terjadi pada anak-anak yang lebih tua berusia 12 hingga 17 tahun daripada mereka yang berusia 11 tahun atau lebih muda.

Juru bicara American Academy of Pediatrics dan co-director Pusat Spektrum Autisme di Rumah Sakit Anak Boston, Dr. Carol Weitzman, mengatakan bahwa skrining dini dan menangani kesehatan mental pada anak muda sangat penting.

KOMENTAR