AS dan Tiongkok Sama-sama Prihatin Soal Penggunaan Kecerdasan Buatan

Binsar

Thursday, 16-05-2024 | 09:25 am

MDN
Para pejabat senior dari Amerika Serikat dan Tiongkok menyatakan keprihatinan mereka mengenai keamanan penggunaan kecerdasan buatan (AI) [ist]

 

Jakarta, Inakoran

 

Para pejabat senior dari Amerika Serikat dan Tiongkok menyatakan keprihatinan mereka mengenai keamanan penggunaan kecerdasan buatan (AI). Hal itu disampaikan pejabat kedua negara dalam dialog pertama, Rabu (15/5).

 

Sebelumnya, Selasa (14/5) saat pertemuan di Jenewa, mereka berbicara mengenai risiko yang muncul terkait dengan AI yang canggih. Adrienne Watson - juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih – mengatakan, Amerika Serikat menyampaikan kekhawatiran atas penyalahgunaan teknologi baru tersebut, termasuk oleh Tiongkok.

 

 

Melansir Kyodo News, dalam sebuah pernyataan, Watson mengatakan bahwa para pejabat melakukan diskusi yang jujur ​​​​dan konstruktif dan Amerika Serikat menekankan pentingnya memastikan sistem AI aman, terjamin, dan dapat dipercaya.

 

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan, Beijing menyuarakan ketidakpuasan atas pembatasan yang dilakukan AS di bidang AI.

 

Amerika Serikat dan sekutunya telah memperketat kontrol terhadap ekspor semikonduktor mutakhir dan teknologi lainnya ke Tiongkok sebagai bagian dari upaya untuk mencegah kekuatan Asia tersebut menggunakannya untuk modernisasi militernya.

 

Menjelang pertemuan satu hari tersebut, seorang pejabat senior pemerintah AS mengatakan bahwa dialog tersebut tidak akan terfokus pada hasil tertentu, melainkan pertukaran pandangan mengenai risiko teknis AI dan peluang untuk berkomunikasi secara langsung mengenai bidang-bidang yang menjadi perhatian.

 

 

Dialog tersebut - yang melibatkan pejabat senior dari berbagai lembaga - disepakati dalam pertemuan tatap muka pertama dalam satu tahun antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden Tiongkok Xi Jinping pada bulan November.

 

Ketika kedua presiden bertemu di dekat San Francisco, mereka sepakat untuk meningkatkan jalur komunikasi dan mengambil serangkaian langkah untuk menurunkan suhu persaingan antara dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia.

KOMENTAR