AS Peringatkan Kepulauan Solomon Agar Tidak Mengizinkan Kehadiran Militer China

Binsar

Saturday, 23-04-2022 | 11:38 am

MDN
Kurt Campbell, koordinator urusan Indo-Pasifik di Dewan Keamanan Nasional AS. [ist]

 

 

 

Jakarta, Inako

 

Penandatanganan perjanjian keamanan antara Kepulauan Solomon dengan China mendapat sorotan khusus Amerika Serikat, Jumat (22/4).

Amerika Serikat, dikabarkan telah memperingatkan negara Pasifik itu terkait rencana mengundang kehadiran militer China ke Kawasan itu belum lama ini.

Amerika Serikat dilaporkan memiliki keprihatinan atas rencana negara itu menghadirkanj militer China secara permanen di Kawasan itu.

“Amerika Serikat memiliki keprihatinan yang signifikan soal langkah-langkah yang diambil Solomon membiarkan kehadiran militer China secara permanen,” kata Gedung Putih, setelah perjalanan pejabat AS ke negara pulau itu, belum lama ini.

 

Ilustrasi Militer China [ist]

 

Kepulauan Solomon telah mendapatkan perhatian dari pemerintahan Presiden AS Joe Biden di tengah kekhawatiran atas pengaruh China yang meluas di Samudra Pasifik barat daya, dan yang terbaru atas apa yang digambarkan Washington sebagai kesepakatan "bayangan" antara negara pulau itu dan China.

Kunjungan ke Kepulauan Solomon adalah bagian terakhir dari perjalanan delegasi AS melintasi Pasifik minggu ini. Kunjungan itu dipimpin oleh koordinator Gedung Putih Indo-Pasifik Kurt Campbell, Asisten Menteri Luar Negeri untuk Urusan Asia Timur dan Pasifik Daniel Kritenbrink dan lainnya.

Menurut Gedung Putih, Amerika Serikat dan Kepulauan Solomon terlibat dalam "diskusi substansial" seputar perjanjian keamanan negara pulau itu dengan China.

Beijing pada hari Selasa mengumumkan penandatanganan pakta tersebut, yang dilaporkan memungkinkan pengerahan polisi, militer dan personel bersenjata China lainnya, serta dok kapal-kapal negara Asia di pulau-pulau tersebut.

KOMENTAR