Atlet Olimpiade Amerika-Jepang Menjadi Sasaran Kata-kata Kasar Anti-Asia

Binsar

Saturday, 10-04-2021 | 11:02 am

MDN
Sakura Kokumai, seorang atlet Amerika keturunan Jepang, yang akan berkompetisi dalam karate di Olimpiade Tokyo, telah mengungkapkan bahwa dirinya telah menjadi target serangan verbal dalam bentuk kata-kata kasar anti-Asia di sebuah taman dekat Los Angeles

 

 

Jakarta, Inako

Sakura Kokumai, seorang atlet Amerika keturunan Jepang, yang akan berkompetisi dalam karate di Olimpiade Tokyo, telah mengungkapkan bahwa dirinya telah menjadi target serangan verbal dalam bentuk kata-kata kasar anti-Asia di sebuah taman dekat Los Angeles belum lama ini.

Kokumai, 28 tahun asli Hawaii, berbagi klip video dari pertemuan 2 April di akun Instagram-nya. Dalam salah satu bagian dari video yang diposting, seorang pria bertubuh besar terlihat memaki-maki dia, memanggilnya "pecundang" dan memaksa dia untuk "pulang."

"Saya tidak tahu mana yang lebih buruk, orang asing berteriak dan mengancam akan menyakiti saya tanpa alasan atau orang-orang di sekitar saya yang menyaksikan segalanya dan tidak melakukan apapun," kata Kokumai dalam postingannya.

 

Sakura Kokumai, seorang atlet Amerika keturunan Jepang, yang akan berkompetisi dalam karate di Olimpiade Tokyo, telah mengungkapkan bahwa dirinya telah menjadi target serangan verbal dalam bentuk kata-kata kasar anti-Asia di sebuah taman dekat Los Angeles belum lama ini. [ist]

 

Meskipun seorang pengamat memeriksa Kokumai dan menawarkan dukungan menjelang akhir pertandingan yang mengancam, atlet tersebut mengatakan banyak orang lain di taman itu gagal bereaksi atau bahkan tersenyum saat lewat.

"Tolong jaga satu sama lain. Tolong jaga satu sama lain," tulisnya. "Ini bisa terjadi pada siapa saja, jika bukan aku, seseorang bisa terluka."

Kejahatan rasial anti-Asia terlihat mengalami peningkatan drastic di seluruh Amerika Serikat, sebagaimana insiden yang sering dilaporkan di kota-kota besar seperti New York dan Los Angeles.

Tren tersebut diyakini sebagian terkait dengan penyebaran virus korona baru, yang awalnya terdeteksi di China pada akhir 2019.

 

 

KOMENTAR