Australia dan Selandia Baru Jadi Tuan Rumah Piala Dunia Wanita 2023

Binsar

Friday, 26-06-2020 | 08:52 am

MDN
Penyerang Timnas Wanita Amerika Serikat, Megan Rapinoe berpose dengan trofi juara Piala Dunia Wanita 2019, trofi Golden Boot, serta Golden Ball [ist]

Jakarta, Inako

Australia dan Selandia Baru ditetapkan menjadi tuan rumah turnamen sepak bola Piala Dunia Wanita 2023 setelah memenangi proses pemungutan suara yang dilakukan oleh Dewan FIFA, Kamis (25/6).

Proposal bersama mereka berhasil mengalahkan tawaran saingan terberat mereka dari Kolombia untuk menjadi tuan rumah turnamen yang saat ini sedang diperluas menjadi 32 tim.

Jepang, yang juga mengajukan tawaran untuk menggelar acara tersebut, menarik diri pada hari Senin setelah peringkat mereka berada jauh di bawah tawaran Ausralia-Selandia Baru.

 

Laporan tersebut menyoroti keunggulan infrastruktur dan organisasi dari penawaran Australia/Selandia Baru yang diyakini FIFA akan menjadi turnamen yang sukses secara komersial.

"Piala Dunia Wanita FIFA 2023 di Australia dan Selandia Baru akan menjadi terobosan baru dalam banyak hal," kata Chris Nikou, presiden Federasi Sepak Bola Australia (FFA).

“Tidak hanya itu, turnamen itu juga akan menjadi ko-konfederasi pertama yang menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA dan Piala Dunia Wanita FIFA pertama di kawasan Asia-Pasifik, tetapi kami akan membuka potensi besar untuk pertumbuhan sepakbola wanita di kawasan Asia-Pasifik.”

 

Baca Juga: Kolombia Protes FIFA Terkait Penentuan Tuan Rumah Piala Dunia Wanita 2023

Baca Juga: PM Australia-Selandia Baru Ajukan Tawaran Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia Wanita 2023

Baca Juga: Kolombia Kritik FIFA Terkait Penentuan Tuan Rumah Piala Dunia Wanita 2023

 

Laporan media menyebutkan bahwa pemungutan suara berlangsung ketat karena perwakilan UEFA Eropa mendukung Kolombia tetapi pada akhirnya margin kemenangan melebar dengan Australia dan Selandia Baru yangh memperoleh 22 suara sedangkan Kolombia 13 suara.

Piala Dunia Wanita 2019 di Perancis dipuji sebagai titik awal untuk kepentingan global dalam permainan wanita dan Presiden FIFA Gianni Infantino secara pribadi mendorong kampanye untuk meningkatkan jumlah peserta menjadi 32 tim untuk tahun 2023 dari sebelumnya yang hanya diikuti 24 tim.

Infantino juga telah menyatakan preferensi untuk keberhasilan penawaran Australia/Selandia Baru selama pertemuan Dewan FIFA.

Kolombia, yang berharap menjadi negara Amerika Selatan pertama yang mengadakan turnamen, kecewa dengan keputusan itu tetapi bersumpah untuk terus berjuang menjadi tuan rumah acara FIFA utama.

"Kami menginginkan kursi Piala Dunia Wanita 2023 untuk Kolombia dan kami memberikan segalanya untuk mendapatkannya," tulis Kementerian Olahraga negara itu di twitter.

 

“Kami akan bekerja lebih keras untuk membawa Piala Dunia lain ke Kolombia. Dengan upaya semua, sepak bola wanita (di sini) ... akan terus tumbuh."

Infantino mengatakan turnamen sepak bola wanita akan menuju ke Amerika Selatan dan menyarankan agar turnamen itu dilaksanakan tiap dua tahun, bukan empat tahun.

"Ini adalah sesuatu yang akan kita lihat," katanya kepada wartawan setelah memuji transparansi proses penawaran.

FIFA menerbitkan rincian proses evaluasi penawaran mereka dan merilis semua suara individu anggota Dewan FIFA.

KOMENTAR