Ayo Rawat Bumi, Rumah Kita Bersama

Binsar

Friday, 22-04-2022 | 10:54 am

MDN
Ilustrasi

 

 

Jakarta, Inakoran

Dalam penanggalan internasional, tanggal 22 April diperingati sebagai hari bumi atau earth day. Hari bumi tahun ini mengangkat tema Invest our Planet. Hari bumi digagas pertamakali oleh Gaylord Nelson, tahun 1970. Nelson adalah seorang Senator Amerika Serikat asal Wisconsin, yang juga seorang akademisi di bidang lingkungan hidup.

Gagasan Nelson lahir dari sebuah keprihatinan

terhadap polusi udara yang menimpah sejumlah kota di Amerika Serikat saat itu. Percemaran udara yang terjadi akibat asap industri dan gas beracun yang berasal dari kendaraan bermotor, membuat warga Amerika saat itu berada dalam bahaya.

 

Puan Maharani didampingi ketua dan sekjen IPU, menanam pohon sebagai simbol komitmen menjaga kelestarian lingkungan, saat Konferensi IPU, Bali Maret 2022 di Nusa Dua Bali [Inakoran]

 

Bukan hanya itu, gagasan itu juga dipicu musibah tumpahan minyak besar-besaran di Santa Barbara, California, tahun 1969.

Akibatnya, pada 22 April 1970, sekitar 20 juta warga Amerika turun ke jalan, taman, dan auditorium untuk berdemonstrasi menuntut lingkungan yang sehat dan berkelanjutan. Demonstrasi tersebut dimotori sejumlah perguruan tinggi dan universitas.

Kondisi ini mendorong Nelson untuk tampil mengajak masyarakat dunia melakukan aksi nyata dalam menjaga planet bumi, rumah kita bersama. Upaya itu dimulai dengan menetapkan satu hari khusus sebagai hari bumi atau earth day.

Secara substantif, peringatan hari bumi dimaksudkan untuk membangun kesadaran kolektif masyarakat dunia, akan pentingnya usaha merawat bumi sebagai rumah kita bersama, dari ancaman kerusakan, baik yang disebabkan oleh alam, maupun ulah manusia.

 

 

Gerakan merawat bumi mendapat penguatan ketika PBB, dalam Konferensi Tentang Lingkungan Hidup, di Stockholm 5 Juni 1972, menetapkan hari itu sebagai hari lingkungan.

Hari bumi dan hari lingkungan memiliki tujuan yang sama, yakni meningkatkan kesadaran kolekstif masyarakat dunia, akan pentingnya usaha bersama melestarikan bumi sebagai rumah kita bersama, dari ancaman kehancuran.

Bagi kita saat ini, peringatan hari bumi, diharapkan tidak berhenti pada tindakan yang bersifat seremonial, tetapi harus diwujudkan dalam aksi nyata dari setiap orang yang menghuni rumah bernama bumi ini.

 

 

Aksi itu bisa diwujudkan dalam beragam bentuk seperti: (1) menanam satu tanaman di rumah; (2) mengurangi emisi karbon dengan perbanyak makan sayur; (3) mengolah sisa sampah sayur dan buah jadi pupuk; (4)  mengurangi penggunaan plastik; (5) mendaur ulang sampah plastik di rumah; (6) membatasi penggunaan air dan (7) menghemat listrik.

Aksi semacam itu, memang tampak kecil dan sederhana. Namun, dampaknya niscaya akan sangat dasyat, asalkan dilakukan secara massal oleh miliaran manusia yang menghuni bumi ini.

KOMENTAR