Bangka Kembangkan Agrowisata di Lahan Bekas Tambang Timah
Bangka, Inako –
Kelompok Sadar Wisata Desa Deniang Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sedang mengembangkan lahan bekas penambangan biji timah atau kolong menjadi kawasan agrowisata yang menarik di Pulau Bangka.
"Kita bersama warga secara bergotong-royong membangun sarana dan prasarana di kawasan angrowisata ini," kata Kepala Bidang Promosi dan Pemasaran Pokdarwis Deniang, Slamet, di Deniang, Sabtu (19/5).
Untuk itu, beberapa langkah telah dilakukan kelompok itu, antara lain membangun sarana dan prasana seperti jalan, tempat beristirahat wisatawan, arena bermain dan fasilitas pendukung lainnya. Selain itu, kelompok itu juga menanami kawasan bekas tambang tersebut dengan berbagai tanaman buah-buahan dan juga penebaran bibit ikan.
"Kita telah mempersiapkan konsep agrowisata yang menarik dan asri, agar pengunjung betah berlama-lama berwisata di daerah ini," katanya.
Ia mengatakan kendala pengembangan agrowisata ini yaitu keterbatasan anggaran untuk pembangun jalan dan fasilitas pendukung lainnya seperti kamar mandi, air bersih dan lainnya.
"Kami berharap pemerintah daerah dan perusahaan khususnya PT Timah dapat membantu pengembangan agrowisata ini, sehingga warga tidak lagi mengandalkan sektor pertanian, perikanan dan menambang bijih timah untuk memenuhi kebutuhan keluarganya," katanya.
Ia mengaku pada April tahun ini, PT Timah Tbk mengajak Bumdes Selinsing berkunjung ke objek wisata di Yogyakarta untuk melihat langsung warga desa mengelola potensi wisata di daerah itu.
Kesuksesan mengelola daerah bekas tambang pernah ditunjukan PT Bukit Asam. Kesuksesan perusahaan itu dalam mengelola lingkungan pasca-penambangan menghasilkan penghargaan tingkat nasional Proper Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup karena dinilai telah berhasil menghutankan kembali lahan-lahan bekas tambang.
Bukit Asam juga mempunyai pusat pembibitan seluas lebih kurang 2 hektar. Pada 2008, BUMN yang mulai beroperasi sejak 1980 itu menerima sertifikat manajemen lingkungan berstandar internasional ISO 14001:2004.
TAG#Bangka, #Agrowisata, #Daerah Tambang Timah
188646668
KOMENTAR