Banyak Pria Di Ambon Ikut Program KB

Ambon, Inako –
Program Keluarga Berencana (KB) selalu diidentikan dengan wanita sebab kenyataannya hampir semua akseptor KB adalah para ibu.
Namun, anggapan itu sepertinya tidak berlaku di Ambon Maluku. Berdasarkan laporan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Ambon, Welly Patty, tingkat kesadaran pria di Ambon mengikuti program Keluarga Berencana (KB) dengan Metode Operasi Pria (MOP), mengalami peningkatan tiap tahun.
"Partisipasi laki-laki dalam mengikuti program KB melalui Metode Operasi Pria (MOP) meningkat setiap tahun," katanya di Ambon, Rabu.
Hal itu, katanya, nampak dari data DPPKB terkait jumlah pria yang mengikuti MOP meningkat setiap tahun. Tahun 2017 misalnya, ada 98 orang mengikuti MOP dan 2018 meningkat menjadi 108 orang.
Berbagai upaya terus dilakukan pihaknya untuk meningkatkan program KB melalui pemakaian kontrasepsi bagi pria.
Sistem jemput bola MOP dilakukan secara berkala dengan melibatkan mobil pelayanan dan dokter yang melakukan operasi. Dalam melakukan operasi, minimal ada tiga akseptor yang melakukan operasi.
Ia menjelaskan, upaya terpenting lainnya adalah mengubah pola pikir masyarakat yang masih konvensional yakni membiarkan urusan KB menjadi urusan wanita.
"Sosialisasi dan penyuluhan kami lakukan secara merata dengan mengimbau para akseptor melalui sistem jemput bola untuk memberikan penyuluhan agar laki-laki mau mengikuti MOP," ujarnya.
Selain itu pihaknya juga mengajak motivator KB pria kota Ambon Christian Fobyan Thenu warga Kusu-Kusus untuk menjadi contoh dan teladan dalam kesertaan ber-KB.
Kehadiran motivator KB pria lanjutnya, diharapkan dapat membagi pengalaman kepada masyarakat.
"Motivator KB pria dapat memberikan motivasi yang besar terhadap kesertaan ber-KB Pria dengan cara memberikan informasi, memotivasi, dan mengajak sesama pria untuk menjadi peserta KB, khususnya metode vasektomi," kata Welly.
Ditambahkannya, pengetahuan pria tentang kesehatan reproduksi dan KB menjadi fokus penting agar mereka mengetahui dan memahami perannya di dalam keluarga, kesetaraan dan keadilan gender dalam KB dan kesehatan reproduksi harus meningkat.
"Kita harus membangkitkan kesadaran masyarakat bahwa kesehatan reproduksi bukan hanya tanggung jawab isteri tetapi merupakan tanggung jawab bersama suami dan isteri," tandasnya.
TAG#Akseptor KB, #Pria Ambon Maluku
200647102
KOMENTAR