BEI Hentikan Perdagangan Saham BREN Milik Prajogo Pangestu

Sifi Masdi

Friday, 03-05-2024 | 10:59 am

MDN
BEI menghentikan perdagangan saham BREM sejak Jumat (3/5/2024) [inakoran]


 

 

 

Jakarta, Inakoran


Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan penghentian sementara atau suspend perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN), milik Prajogo Pangestu, mulai Jumat, 3 Mei 2024. Suspensi atau penangguhan ini dilakukan seiring dengan peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham BREN.

 

BACA JUGA:   Rekomendasi Saham yang Berpotensi Cuan Hari Ini: Jumat, 3 Mei 2024

 

BEI menjelaskan bahwa suspensi ini dilakukan sebagai bagian dari proses “cooling down” untuk melindungi investor. Tujuannya adalah memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham BREN.

 

Pada awal Mei, saham BREN ditutup menguat ke posisi all time high Rp 9.875 setelah naik 7,05%. Namun, indeks komposit justru mengalami tekanan dengan melemah 1,61% ke 7.117. Dalam sepekan, saham BREN terpantau telah menguat 19,34%, sementara dalam 6 bulan terakhir, saham Grup Barito itu telah melonjak hingga 422,49%.

 

BACA JUGA: Rupiah Kembali Perkasa: Bertengger di Posisi Rp 16.060/US$

 

Penguatan saham BREN dikaitkan dengan perubahan komposisi kepemilikan dua produk exchange traded fund (ETF) milik BlackRock untuk BREN. Data RTI menunjukkan bahwa aliran dana asing di BREN sejak 21 April hingga 7 Mei mencapai Rp 318 miliar. Dengan demikian, total inflow di BREN mencapai Rp1,1 triliun sejak tahun berjalan.

 

Menurut analis Stockbit Sekuritas, masuknya produk ETF dari BlackRock dapat menjadi kesempatan bagi investor untuk mengamankan profit dari saham BREN, paling tidak sebagian (partial take profit).

 

Di sisi lain, BREN telah menyelesaikan akuisisi pembangkit listrik tenaga angin Sidrap 1 dengan nilai US$102,2 juta dengan kapasitas pembangkit listrik sebesar 75 MW. Selain itu, BREN bermitra dengan anak usaha ACEN Renewables International juga telah menyelesaikan akuisisi dari tiga aset late-stage development di Sulawesi Selatan, Sukabumi dan Lombok pada Januari kemarin.

 

BACA JUGA:  OCBC Indonesia (NISP) Selesai Akuisisi Bank Commonwealth

 

Merly, Corporate Secretary BREN, menyatakan bahwa penambahan portofolio tenaga angin ini merupakan contoh nyata keseriusan BREN dalam mengantarkan energi terbarukan untuk Indonesia, terutama demi mencapai net zero target.

 

Adapun BREN mencetak laba bersih sebesar Rp 458 miliar, naik 4,78% secara year on year pada kuartal I 2024. Total aset BREN mencapai Rp 57 triliun.

 

Dengan demikian, meski saham BREN ditangguhkan, prospek perusahaan ini tampak cerah dengan ekspansi yang agresif dan kinerja keuangan yang kuat. Namun, investor perlu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan dan mempertimbangkan secara matang sebelum membuat keputusan investasi.


 

 

KOMENTAR