BPS Catat Impor April 2018 Naik 11,28%
Jakarta, Inako
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor pada April 2018, naik tajam mencapai US$16,09 miliar atau naik sebesar 11,28% dibandingkan Maret 2018. Meski demikian, kondisi ini bisa diindikasikan ekonomi tengah membaik.
Menteri koordinator Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan nilai impor barang konsumsi hanya sebesar 9% sampai 10%. Nah, dalam empat bulan terakhir komposisi impor dengan pertumbuhannya tinggi komposisinya tidak berubah. “Kira-kira 10% konsumsi, 20% barang modal, 70% bahan baku,” ujarnya, Selasa (22/5).
Rinciannya, impor nonmigas April 2018 mencapai US$13,77 miliar atau naik 12,68 % dibanding Maret 2018. Jika dibandingkan April 2017, angka ini meningkat 33,69 %.
Sementara nilai impor migas April 2018 mencapai US$2,32 miliar atau naik 3,62 % dibanding Maret 2018 dan naik 40,89 % dibanding April 2017.
Peningkatan impor nonmigas terbesar April 2018 dibanding Maret 2018 adalah golongan mesin dan peralatan listrik US$315,3 juta (20,87 %), sedangkan penurunan terbesar adalah golongan kapal laut dan bangunan terapung sebesar US$47,7 juta (36,55 %).
Dengan demikian, Darmin memprediksikan akan terjadi kenaikan pada imported inflation. Namun, hal tersebut tidak perlu di khawatirkan meski nilai tukar rupiah sudah terdepresiasi sebesar 5%.
“Jangan pernah membayangkan imported inflation itu besar. Karena kalau 5% depresiasi, itu berapa persen dampaknya di dalam harga masing-masing barang yang di ukur inflasinya, karena tidak semua barang di ukur inflasinya. Jangan lupa itu. Tapi lebih baik kita tunggu berapa datanya daripada nebak-nebak,” tegasnya.
TAG#Darmin Nasution, #Bps, #Impor, #Nonmigas, #Impor Migas
182220943
KOMENTAR