Bukan Untuk Ditiru, Raja Mswati III Habiskan Uang Ratusan Miliar Untuk Beli Mobil Mewah Bagi 15 Istri dan 23 Anak

Binsar

Saturday, 23-11-2019 | 11:51 am

MDN
Raja Mswati III sendiri merupakan Raja negara eSwatini. Sebagai salah satu kepala negara yang hadir dalam acara pelantikan presiden dan wakil presiden RI [ist]

Mbabane - Afrika, Inako

Gaya hidup mewah Raja Mswati III ini tentu tidak layak untuk ditiru. Bagaimana tidak, Ia begitu mudah menggelontorkan uang sebesar Rp 225,6 miliar untuk membeli mobil bagi ke-15 istrinya dan juga untuk ke-23 anaknya.

Bukan Cuma itu, dia dikabarkan juga memiliki bandara dan pesawat jet pribadi, tapi juga mengoleksi ratusan mobil mewah bermerek papan atas. Belakangan ini, raja terkaya ketiga di Afrika dengan kekayaan Rp2,8 triliun itu membeli 19 unit mobil Rolls-Royce dan 120 BMW.

Meski merupakan urusan pribadi, sebagian masyarakat eSwatini mengalami kecemburuan sosial. Maklum, sekitar 63% penduduk eStwatini berada di bawah kemiskinan.
Perdana Menteri (PM) eStwatini, Ambrose Mandvulo Dlamini, mengatakan pembelian armada kendaraan roda empat itu sesuai dengan kebijakan dan peraturan pemerintah untuk mengganti mobil tua dengan mobil baru yang digunakan Keluarga Kerajaan. Setidaknya mobil yang dapat diganti berusia lima tahun.

Kerajaan Eswatini atau Kerajaan Swaziland (nama alternatif: Swazilandia) adalah sebuah negara kecil di selatan Afrika yang tidak memiliki pantai dan terletak di antara Afrika Selatan di sebelah barat dan Mozambik di timur.

Eswatini mempunyai pemandangan alam yang beragam; dari pegunungan di sepanjang perbatasan Mozambik hingga sabana di sebelah timur dan hutan hujan di barat laut. Beberapa sungai mengaliri negara ini, misalnya Sungai Lusutfi. Dengan 50.000 penduduk, Mbabane, ibu kota Swaziland, merupakan kota terbesar; kota besar lainnya termasuk Manzini, Lobamba dan Siteki.

Kepala negaranya adalah raja. Sejak1986 dipimpin Raja Mswati III. Berdasarkan tradisi, raja memegang kuasa bersama ibunya. Raja sebagai kepala administrasi negara sedangkan ibunya sebagai kepala rohaniah dan nasional negara.

Sebagai sebuah monarki, raja tidak hanya menunjuk perdana menteri, kepala pemerintahan, tetapi juga menunjuk sejumlah kecil perwakilan untuk kedua badan Libandla (parlemen). Senat terdiri dari 30 anggota, dan Dewan Perwakilannya memiliki 65 kursi, 55 diduduki oleh wakil terpilih (pemilihan diadakan setiap 5 tahun pada November).

Konstitusi 1968 ditahan pada 1973 dalam sebuah keputusan Keadaan Darurat yang masih berlaku sampai sekarang. Pada 2001 Raja Mswati III menunjuk sebuah komite untuk menulis sebuah konstitusi baru. Rancangan dikeluarkan sebagai komentar pada Mei 2003 dan November 2004. Namun, mereka dikritik oleh organisasi serikat sipil di Swaziland dan organisasi hak manusia di tempat lain.

KOMENTAR