Bursa China Berada di Zona Hijau Pasca Kesepakatan Damai AS-China

Sifi Masdi

Friday, 03-01-2020 | 09:37 am

MDN
Ilustrasi bursa Hong Kong [ist]

Jakarta, Inako

Bursa saham China dan Hong Kong berada di zona hijau pada pembukaan perdagangan pagi ini, Jumat (3/1/2020). Ini terbukti dari kenaikan indeks Shanghai sebesar 0,12% ke level 3.089,02 dan indeks Hang Seng menguat 1% ke level 28.828,36 pada pembukaan perdagangan.

Rencana Amerika dan China untuk menekan kesepakatan damai dagang pada 15 Januari 2020 mendatang tahap satu  memang belum banyak mendorong pelaku pasar untuk melakukan aksi beli di bursa saham China dan Hong Kong. Padahal Presiden AS Donald Trump berjanji siap untuk menekan perjanjian damai dagang dengan China di Gedung Putih pada 15 Januari nanti.

Dengan adanya kesepakatan dagang tahap satu tersebut, Trump membatalkan rencana untuk mengenakan bea masuk tambahan terhadap produk impor asal China pada tanggal 15 Desember. Untuk diketahui, nilai produk impor asal China yang akan terdampak oleh kebijakan ini sejatinya mencapai US$ 160 miliar.

Tak sampai di situ, Trump mengatakan bahwa bea masuk sebesar 15% terhadap produk impor asal China senilai US$ 120 miliar nantinya akan dipangkas menjadi 7,5% saja sebagai bagian dari kesepakatan dagang tahap satu. Di sisi lain, China membatalkan rencana untuk mengenakan bea masuk balasan yang disiapkan guna membalas bea masuk dari AS pada tanggal 15 Desember.

Lebih lanjut, kesepakatan dagang tahap satu AS-China juga mengatur mengenai komplain dari AS terkait pencurian hak kekayaan intelektual dan transfer teknologi secara paksa yang sering dialami oleh perusahaan-perusahaan asal Negeri Paman Sam. Jika kesepakatan dagang tahap satu benar diteken nantinya, laju perekonomian AS dan China di tahun-tahun mendatang bisa terus dipertahankan di level yang relatif tinggi.

Di sisi lain, rilis data ekonomi yang kurang menggembirakan menjadi tertutupi oleh optimisme bahwa AS dan China akan segera meneken kesepakatan dagang tahap satu. Kemarin (2/1/2019), Manufacturing PMI China periode Desember 2019 versi Caixin diumumkan di level 51,5, lebih rendah dari konsensus yang berada di level 51,8, seperti dilansir dari Trading Economics.
 

KOMENTAR