Cadangan Devisa September Anjlok US$ 2,1 Miliar
Jakarta, Inako
Cadangan devisa (Cadev) Indonesia per September 2019 hanya mencapai sebesar US$ 124,3 miliar. Jumlah ini lebih kecil dibandingkan dengan bulan Agustus 2019 yang sebesar US$ 126,4 miliar. Jadi cadev bulan September anjlok US$ 2,1 miliar.
Apa penyebabnya? Menurut Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah, penurunan cadev pada September disebakan karena tidak adanya pencairan utang luar negeri pemerintah. Selain itu, ada juga peningkatan pengeluaran pemerintah dan Bank Indonesia (BI) yang menggunakan cadev, terutama untuk pembayaran pokok dan bunga utang luar negeri pemerintah, serta untuk keperluan intervensi stabilisasi nilai tukar.
"Nilai tukar kita volatile. Ini disebabkan oleh keluarnya modal asing kita pada pekan lalu hingga sebesar Rp 1 triliun," ujar Piter Abdullah kepada wartawan, Senin (7/10).
Meski begitu, posisi cadev Indonesia pada saat ini dinilai masih aman dan tidak perlu dikhawatirkan. Piter juga memandang tidak perlu adanya upaya-upaya yang harus dilakukan untuk menggenjot cadev.
Hingga akhir tahun, Piter memperkirakan posisi cadev akan kembali meningkat pada akhir tahun, meski peningkatannya tidak akan terlalu besar.
TAG#Cadangan Devisa, #Piter Abdullah, #Bank Indonesia
188649215
KOMENTAR