China Siap Beli Produk Pertanian AS Pasca Kesepakatan Perdagangan Fase Satu

Alfonzo

Tuesday, 17-12-2019 | 15:12 pm

MDN
Ilustrasi kapal yang mengimpor produk pertanian [ist]

Jakarta, Inako

Cina membutuhkan pasokan kedelai dan babi dari Amerika Serikat  untuk memenuhi kebutuhan domestiknya. Langkah tersebut merupakan bagian dari upaya untuk mengamankan kesepakatan perdagangan fase satu yang diteken oleh kedua negara. 

Salah satu dari bagian kesepakatan itu adalah China akan memberikan keringanan tarif kepada  pembeli produk pertanian AS secara lebih teratur.

China berusaha untuk mengamankan lebih banyak produk pertanian seperti kedelai dan babi dari luar negeri, terutama dari AS,  untuk meningkatkan pasokan domestik.

Menurut Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer, Beijing membuat perjanjian terperinci tentang produk pertanian, setidaknya China akan menambah pembelian sekitar  US$ 16 miliar per tahun untuk komoditas pertanian. Tetapi jumlah tersebut bisa bertambah hingga US$ 24 miliar, dan bahkan sampai US$ 50 miliar per tahun. Namun ia menambahkan bahwa target terperinci pada setiap komoditas tidak akan dipublikasikan.

Sementara di satu sisi, Kementerian Keuangan China, pada Minggu (15/12),  mengatakan, China akan tetap  mempertahankan tarif balasan atas kedelai, daging babi, dan produk pertanian lainnya dari AS, setelah kesepakatan perdagangan. Namun Kementerian Keuangan China menambahkan akan terus memproses keringanan tarif impor atas produk pertanian AS yang masuk ke pasar China.

Pasca penandatangan kesepakatan dagang itu, pengimpor kedelai terbesar dunia telah mengeluarkan pembebasan tarif secara bertahap untuk membeli  biji minyak yang dibutuhkannya untuk memproduksi minyak goreng dan pakan ternak. Namun Kementerian Keuangan belum memberikan komentar terkait keringanan tarif tersebut.

Terkait dokumen perjanjian perdagangan setebal 86 halaman itu, Lighthizer berharap dirinya dan rekannya Wakil Perdana Menteri Liu He, akan menandatangani dokumen tersebut pada awal Januari 2020  di Washington dan langsung dirilis kepada publik.

Namun sebelum dokumen tersebut, pengacara kedua belah pihak akan meninjau perjanjian tersebut. Perjanjian itu, kata Lighthizer, akan berlaku 30 setelah ditandatangani.

Sementara dalam upaya untuk meredakan kekhawatiran negara-negara lain yang memasok komoditas pertanian ke China, Ning Jizhe, Wakil Ketua Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China, mengatakan China akan mematuhi aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dalam membeli produk pertanian.

"Memperluas perdagangan China-AS tidak akan memengaruhi minat mitra dagang lainnya," kata Ning Jizhe.

Seperti diketahui, sejak perang perdagangan dimulai, pasokan kedelai Brazil ke China melonjak.

 

KOMENTAR