Dampak Coronavirus, Sejumlah Negara Bakal Alami Krisis Tenaga Kerja

Binsar

Saturday, 04-04-2020 | 10:32 am

MDN
Perkebunan anggur [ist]

Jakarta, Inako

Pandemi virus baru COVID-19 membuat sejumlah negara di dunia terancam krisis tenaga kerja dalam beberapa waktu ke depan.

Di Spanyol misalnya. Negara itu akan alami kekurangan pekerja migran dari negara-negara seperti Maroko yang tidak bisa bepergian ke luar negeri karena virus corona.

Baca Juga: Gelombang Panas Landa Perkebunan Anggur Di Lisabon

"Dalam waktu sekitar 15 hari, musim blueberry akan mencapai puncaknya hingga pertengahan Mei," kata manajer Francisco Sanchez, seorang manajer di asosiasi petani Spanyol Onubafruit. "Karena itu, kita membutuhkan jumlah pekerja dalam jumlah yang besar,” lanjutnya.

 

Sementara di Italia, sekitar 200.000 pekerja musiman akan dibutuhkan dalam dua bulan ke depan.

“Pemerintah mungkin harus mempekerjakan tenaga kerja musiman yang dibayar oleh negara untuk memetik buah dan sayuran,” kata Ivano Vacondio, kepala Foodiment Federalimentare Italia.

Hal serupa juga bakal terjadi di Prancis. Menteri Pertanian Didier Guillaume telah mengeluarkan seruan untuk apa yang disebutnya "tentara bayangan" Perancis.

Mereka adalah para pekerja yang disiapkan untuk menggantikan tenaga pekerja migran yang biasa di ladang pertanian Prancis.

 

"Jika pekerja panggilan itu tidak tersedia, panenan akan tetap di ladang, dan seluruh sektor akan rusak," kata Christiane Lambert, kepala serikat tani terbesar di Prancis, FNSEA.

Di Brazil - negara pengekspor utama dunia untuk kedelai, kopi, dan gula - lobi pertanian CNA mengatakan industri menghadapi berbagai masalah, termasuk tantangan mempekerjakan pengemudi truk untuk mengangkut tanaman dan kekurangan suku cadang untuk peralatan pertanian.

 

Setali tiga uang, Argentina - negara pengekspor soymeal utama di dunia, dilaporkan, ekspor telah tertunda karena pemerintah meningkatkan inspeksi kapal-kapal kargo yang masuk.

Karena itu, pemerintah dan para pelaku bisnis di negara-negara itu berharap coronavirus akan segera berlalu sehingga proses produksi bisa berjalan seperti biasa.

KOMENTAR