Laporan Mengejutkan: Kanker Raja Charles III Tidak Dapat Disembuhkan

Binsar

Thursday, 10-07-2025 | 09:56 am

MDN
Laporan baru mengatakan kanker Raja Charles tidak dapat disembuhkan [ist]

 

 

Jakarta, Inakoran

Laporan baru mengatakan kanker Raja Charles tidak dapat disembuhkan. Sejak naik takhta pada 8 September 2022, Kesehatan Raja Charles III bagaikan rollercoaster, ditandai dengan diagnosis kanker yang membentuk masa pemerintahannya, tetapi tidak menghentikan kesibukannya. Di usia 76 tahun, ketangguhan sang ratu menghadirkan drama setingkat sinetron, dengan kabar terbaru dari istana, sorotan publik, dan ketegangan keluarga—seperti permohonan emosional Pangerang Harry—yang membuat sorotan tetap tertuju padanya.

 

Charles didiagnosis menderita kanker pada Februari 2024, setelah prosedur pembesaran prostat mengungkapkan masalahnya. Istana Buckingham membagikan berita tersebut untuk meningkatkan kesadaran kesehatan masyarakat, dengan menyatakan bahwa kanker tersebut dapat ditangani tetapi, menurut laporan Telegraph oleh Camilla Tominey, kemungkinan besar tidak dapat disembuhkan, yang berarti ia akan hidup dengan kanker tersebut, bukan mati karenanya.

Para ajudan bersikeras bahwa ia memenangkan pertempurannya, sementara Charles sendiri mengatakan ia berada di pihak yang berlawanan".

 

Raja Charles III muncul dengan mata merah yang tidak biasa, memicu pertanyaan setelah pembuluh darahnya tampak pecah. Ia sempat berhenti dari tugas publik, tetapi kembali lagi pada April 2024, mengunjungi pusat kanker bersama Ratu Camilla dan bercanda tentang diizinkan keluar dari kandang di barak tentara. Jadwalnya hampir penuh, termasuk perjalanan bersejarah ke Kanada pada Mei 2025, di mana ia membuka Parlemen, dan tur Australia-Samoa yang dipersingkat pada Oktober 2024, yang menghentikan sementara perawatan.

Seorang ajudan senior mengatakan kepada People, dilansir dari Marca, "Ia hidup senormal mungkin... Saya tidak melihat perbedaan dalam dirinya."

Reaksi publik beragam.

Unggahan X memuji penampilannya di Paskah 2024, tetapi wawancara Harry di BBC, yang mengatakan, "Saya tidak tahu berapa lama lagi ayah saya akan hidup," kembali memicu kekhawatiran. Mata merah yang terlihat pada Juli 2025 saat kunjungan kenegaraan ke Prancis memicu kepanikan, tetapi Istana mengklarifikasi bahwa itu adalah pembuluh darah yang pecah dan tidak berbahaya, seperti insiden tahun 2022 yang terkait dengan alergi.

Berbeda dengan Kate Middleton yang terbuka tentang pemulihan kankernya, Charles tetap bersikap tabah, meskipun rawat inapnya pada Maret 2025 karena efek samping pengobatannya sempat mengundang kecurigaan. Klaim Tominey bahwa ia tidak akan pindah ke Istana Buckingham karena alasan kesehatan, ditambah rencana ulang tahunnya yang ke-80 yang "tentatif" untuk tahun 2028, menambah daya tarik.

Raja Charles III muncul dengan mata merah yang tidak biasa, memicu pertanyaan setelah pembuluh darahnya tampak pecah [ist]

 

Dibandingkan dengan momen-momen sebelumnya, seperti penobatannya yang kuat di tahun 2023, diagnosis kanker membayangi segalanya, meskipun tidak separah rumor rencana pemakaman RadarOnline (Operasi Jembatan Menai). Di X, beberapa orang menyebutnya menginspirasi, yang lain khawatir kondisinya lebih buruk daripada yang dilaporkan.

Dorongan Harry untuk rekonsiliasi, kemungkinan di Invictus Games 2027, mengaitkan drama keluarga dengan narasi kesehatan Charles. Dengan Camilla di sisinya, Charles terus berkuasa, membuktikan bahwa ia lebih tangguh daripada bus tingkat London.

 

KOMENTAR