Direktur SMK : Kurikulum Merdeka Mesti  Belajar dari Guru Agung Tuhan Yesus Sendiri

Hila Bame

Wednesday, 23-11-2022 | 10:20 am

MDN

 

 

Ruteng, Inakoran. Com


Direktur  Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kementrian Pendidikan, Riset dan Teknologi Dr. Wardani Sugianto ,M.Pd di sela kunjungan di SMK Informatika St. Petrus pada Sabtu 19, November 2022 meminta para guru SMK Informatika St. Petrus Ruteng menerapkan kurikulum merdeka dengan belajar dari Guru Agung Tuhan Yesus Sendiri dalam menerapkan kurikulum merdeka bagi peserta didik yang jumlahnya sekitar 1311 peserta didik.

 

“Mohon maaf ya, saya belum pernah melihat  semua sekolah di bawah naungan yayasan Katolik tidak baik, semuanya baik,“ katanya  di depan para pengurus yayasan  Pendidikan Katolik Nggoro Wahang  dan guru SMK Informatika St. Petrus Ruteng.

 

Dia mengatakan, walaupun SMK Informatika St. Petrus Ruteng menggunakan kurikulum merdeka baru dimulai di kelas X, Direktur SMK, mantan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah ini meminta  kepada para guru di SMK Informatika St. Petrus Ruteng menggunakan model-model belajar penuh pelayanan seperti  Guru Agung Tuhan Yesus. “Saya waktu mengenyam pendidikan di SMPK katolik di Klaten sering berkomunikasi dengan para bruder dan suster terkait bagaimana cara belajar yang baik dan semangat pelayanan bagi sesama,“ ungkapnya.

 

Dikatakanya kurikulum merdeka tidak jauh berbeda dengan apa yang diajarkan Tuhan Yesus kepada murid-muridNya  dengan menggunakan model-model pembelajaran  dengan pendekatan pelayanan.
Dia menjelaskan dengan pendekatan pelayanan yang baik bagi 1300 peserta didik  di dalam 41 kelas meminta para guru menggunakan waktu sebaik-baiknya antara penyampaian teori dan praktek belajar bagi siswa.


Dalam sambutannya beliau menyampaikan sudah saatnya pembangunan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan di Indonesia harus diorientasikan untuk adaptif terhadap dinamika global dan nasional terlebih terhadap Revolusi Industri 4.0 sekarang ini, selaras terhadap kebutuhan dunia kerja melalui perbaikan kurikulum dan integratif dengan keterlibatan multistakeholder.

"Tidak ada Inovasi tanpa kolaborasi." Peserta didik juga diingatkan untuk mengutamakan karakter jujur, mandiri, kolaborasi sesuai dengan enam dimensi Profil Pelajar Pancasila. Siswa diperbiasakan dalam memberikan contoh untuk kegiatan literasi dan numerasi jelasnya .

Kepada para guru, beliau juga mengingatkan bahwa guru wajib belajar bersama, komunitas belajar, menggunakan platform untuk belajar bersama dari Sabang sampai Marauke. Di akhir sambutannya beliau menyampaikan bahwa, metode belajar sekarang bukan lagi teacher-centered tetapi yang menjadi pusat adalah murid yakni Students Center.

Dia berharap para guru tidak menggunakan kurikulum merdeka sama seperti kurikulum 2013 tetapi dimanfaatkan untuk pengembangan kompotensi siswa kejuruan yang kemudian bisa dipakai di dunia kerja.

Dalam kunjunganya di SMK Informatika St. Petrus Ruteng, meskipun dalam situasi  cuaca kurang bersahabat Direktur SMK ini bersama Kadis Pendidikan NTT  Linus Lusi ,S.Pd,M.Pd  dan rombongan disambut secara acara adat saat tiba di SMK Informatika St. Petrus Ruteng.


Pada akhir rangkaian kunjunganya, Bapak Direktur dan SMK sempat melihat kondisi tiga ruang laboratorium praktek komputer  yakni TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan), Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) dan Multi Media (MMD).

 

 

KOMENTAR